Show simple item record

dc.contributor.advisorESHA, PRAMITHA
dc.contributor.authorSAIDAH, BANI
dc.date.accessioned2018-11-10T03:14:36Z
dc.date.available2018-11-10T03:14:36Z
dc.date.issued2018-06-24
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23016
dc.descriptionPada tindakan imunisasi dikenal adanya Kejadian Ikut Pasca Imunisasi ( KIPI). Kejadian ini dialami seseorang setelah mendapatkan imunisasi dapat berupa kemerahan di daerah suntikan, rewel dan pada umumnya berupa demam bahkan bisa menyebabkan kematian. Salah satu obat yang biasa digunakan jika seseorang demam post imunisasi adalah paracetamol, maka penggunaan paracetamol dengan benar merupakan hal yang penting untuk dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan paracetamol pada pasien post imunisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan ketepatan orang tua pasien post imunisasi dalam menggunakan paracetamol pada kejadian demam post imunisasi di Puskesmas Kasihan 1 Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksperimental yang menggunakan bahan berupa leaflet, kuesioner dan kartu harian pasien. Populasi dari penelitian ini adalah semua orang tua pasien yang mendapatkan imunisasi di Puskesmas Kasihan 1 Yogyakarta. Pada penelitian ini digunakan 30 responden sebagai sampel yang kemudian dibagi menjadi kelompok yang dikonseling dan kelompok yang tidak dikonseling. Data pada penelitian ini di analisis untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden dalam menggunakan paracetamol yang diketahui dengan rumus perhitungan sederhana. Sedangkan analisis data ketepatan penggunaan paracetamol di analisis menggunakan persentase hasil skoring kuisioner. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini diketahui bahwa tingkat pengetahuan penggunaan paracetamol pada responden yang dikonseling masuk dalam kategori baik dengan persentase 80%, sedangkan responden yang tidak dikonseling masuk dalam kategori cukup dengan persentase 71%. Hasil ketepatan penggunaan paracetamol post imunisasi dengan persentase100% terdapat pada kelompok yang dikonseling, sedangkan kelompok yang tidak dikonseling memiliki persentase sebesar 78%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peran konseling apoteker diperlukan dalam meningkatkan ketepatan penggunaan obat paracetamol pada pasien post imunisasi.en_US
dc.description.abstractAfter the immunization procedure, it used to know as Post-Immunization Adverse Event (KIPI). This incident experienced by someone after receiving immunization such as redness in the injection area (phlebitis), irritable, fever or death. The drug commonly used for fever due to post immunization is paracetamol. Thus, the proper use of paracetamol is important to do so there is no error in the use of paracetamol for post immunization patients. The purpose of this study was forobserving the participant’s knowledge level and accuracy in using paracetamol for fever due to immunization procedure in Kasihan 1 Primary Health Center, Yogyakarta. This study wasused descriptive experimental methodfor data collection by using leaflets as a tool for counseling, questionnaire and patient's daily cards. The study population was all parents of patients who were received immunization procedure at Kasihan 1 Primary Health Center, Yogyakarta. In this study 30 respondents were involved as samples which were then divided into counseling group and non-counseling group. The data then were analyzed to determine the level of knowledge of respondents in using paracetamol which assessed by simple calculation formula. The accuracy of the use of paracetamol was analyzed using the percentage of questionnaire scoring results. The results obtained in this study show that the level of knowledge in using paracetamol fromcounseling groupwas80% which considered as good knowledge category, while respondent from non-counseling groupwas 71%which considered as moderate knowledge category. The result of accuracy in the use of paracetamol for fever due to post immunization was 100% which found in the counseling group, while the non-counseling group has less percentage that was only 78%. This study can conclude that the role of pharmacist to apply counseling is needed for improving the accuracy of the use of paracetamol according topost immunization patients.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.titlePERAN KONSELING APOTEKER TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETEPATAN PENGGUNAAN PARACETAMOL PADA PASIEN POST IMUNISASI DI PUSKESMAS KASIHAN 1 YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 322en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record