HUBUNGAN TINEA KORPORIS DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RS PKU KOTA MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Abstract
Latar belakang: Tinea korporis adalah infeksi dermatofita superfisial yang dapat berupa lesi inflamasi atau noninflamasi pada kulit yaitu, area kulit di tubuh selain kulit kepala, kelamin, telapak tangan, dan telapak kaki. Salah satu faktor risiko tinea korporis adalah Diabetes Mellitus tipe 2. Pada pasien diabetes mellitus tipe 2 kadar glukosa pada kulit dapat mencapai 69-71% dibanding orang dengan kadar glukosa normal yang hanya sekitar 55% dari glukosa darah. Diabetes mellitus tipe 2 dapat menggangu proses imun pada kulit dan menyuplai glukosa dalam jumlah yang besar ke tubuh inang, sehingga dermatofita dapat berkembang dengan baik.
Tujuan penelitian: Untuk mengetauhi hubungan kerentanan pasien diabetes mellitus tipe 2 terhadap infeksi tinea korporis di rumah sakit PKU Kota Muhammaditah Yogyakarta.
Metode: Penelitian analitik kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel di ambil dari rekam medis rumah sakit PKU Kota Muhammadiyah Yogyakarta bulan febuari-maret 2017. Sampel terdiri dari 150 pasien yang terdiri dari pasien diabetes mellitus tipe 2 dan tinea korporis sebanyak 75 dan dermatitis kontak iritan dan diabetes mellitus tipe 2 sebanyak 75. Analisa hipotesis data dengan koefisien kontigensi untuk mengetahui hubungan antara diabetes mellitus tipe 2 dan tinea korporis. Analisa hipotesis menggunakan SPSS versi 20.0.
Hasil dan pembahasan: Analisa hipotesis data dengan koefisien kontingensi dikatakan berkorelasi bila p value < 0,05. Pada penelitian ini p value tinea korporis dan diabetes mellitus tipe 2 = 0,405 sebagai variable yang diteliti. Sedangkan p value dermatitis kontak iritan dan diabetes mellitus tipe 2= 0,405 sebagai variable kontrol. Dari hasil penelitian ini disimpulkan tidak terdapat hubungan diabetes mellitus tipe 2 dengan tinea korporis.