HUBUNGAN JUMLAH ERITROSIT TERHADAP TINGKAT KECERDASAN SISWA SEKOLAH DASAR DI DAERAH ENDEMIK GAKI SAMIGALUH KULONPROGO
Abstract
Latar belakang: Permasalahan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) di Indonesia sangat berpotensi untuk bisa menyebabkan penyakit hipotiroid dimana penyakit hipotiroid dapat menyebabkan kejadian anemia, yang ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit. Anemia dapat mengganggu suplai oksigen yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan berdampak pada tingkat kecerdasan yang dapat diketahui melalui nilai IQ. Penyakit hipotiroid juga dapat berdampak langsung pada kemampuan kognitif dari seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan julah eritrosit dengan Intelligence Quotient (IQ) pada siswa SD usia 8-14 tahun di daerah endemik GAKI.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan menggunakan metode purposive sampling pada pengambilan sampel. Total sampel dalam penelitian berjumlah 60 siswa SD di daerah endemik GAKI. Jumlah eritrosit dianalisis dari sampel darah yang diuji di Laboratorium PKU Muhammadiyah Gamping. Nilai IQ diuji menlalui tes IQ dengan menggunakan Culture Fair Intelligence Test Skala 2. Analisis hubungan menggunakan uji Pearson untuk menentukan hubungan antara jumlah eritrosit dan nilai IQ.
Hasil: Pada penelitian didapatkan rata-rata skor IQ adalah 91,20 ± 14,37 dengan kategori Mentally Defective 3 orang (5%), Borderline 12 orang (20%), Low Average 13 orang (21,67%), Average 27 orang (45%), dan High Average 5 orang (8,3%). Rata-rata usia adalah 10,13 ± 1,05 tahun. Semua subjek mempunyai jumlah eritrosit normal dengan nilai rata-rata 5,17 ± 0,27 juta/mm3 dan ada hubungan yang signifikan secara statistik antara jumlah eritrosit dan nilai IQ (r = 0,304 ; p = 0,018).
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara jumlah eritrosit dan nilai IQ. Jumlah eritrosit yang rendah akan menurunkan nilai IQ.