PENGARUH TEGANGAN LISTRIK PADA PROSES PELAPISAN CHROME TERHADAP KETEBALAN LAPISAN, KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG (HQ760) DI LINGKUNGAN AIR LAUT
Abstract
Korosi merupakan salah satu dari penyebab dari penurunan mutu logam. Terdapat beberapa cara yang dapat
digunakan untuk melindungi logam dari pengaruh korosi, salah satunya dengan metode pelapisan, selain
menghasilkan keindahan dari segi dekoratif. Air laut merupakan lingkungan yang sangat korosif terhadap baja dan
paduan karena kadar garam yang cukup tinggi. Korosi yang terjadi di lingkungan laut kebanyakan korosi sumuran
akibat tingginya konsentrasi ion-ion klorida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi
tegangan pada proses elektroplating krom terhadap ketebalan lapisan, kekerasan dan laju korosi yang dihasilkan.
Pada penelitian ini material baja HQ (High Quality) 760, dilakukan proses elektroplating dengan bahan pelapis
yang digunakan adalah nikel sebagai lapisan dasar dilanjutkan pelapisan krom dengan variasi tegangan 5; 7,5, 10
dan 12,5 volt, menggunkan rapat arus 2,5 A dan waktu celup selama 6 detik. Spesimen yang telah dilapisi krom
dilakukan pengamatan dengan pembesaran 200X. Uji kekerasan mikro Vickers menggunakan pembebanan 200 gf
dan waktu identasi 5 detik. Uji korosi dengan metode sel tiga elektroda, dengan larutan elektrolit dari air laut yang
telah dilakukan pemurnian sebanyak 5 kali (P.5X). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan tegangan listrik
pada proses elektroplating khrom dapat meningkatkan ketebalan lapisan, pada tegangan 5 dan 7,5V ketebalan
lapisan sebesar 12,5 µm dan 20µm, untuk tegangan lebih besar cenderung konstan. Hal ini disebabkan ion-ion
yang mengalir ke katoda akan semakin banyak dan semakin cepat menempel ke katoda, namun jika terlalu besar
tegangan diberikan mengakibatkan terbakar. Semakin tebal lapisan nilai kekerasan semakin meningkat. Nilai
kekerasan permukaan pada tegangan 5dan 7,5 V kekerasannya 307,4 kg/mm2 dan 434,8 kg/mm2 sedangkan untuk tegangan lebih besar peningkatannya relatif kecil. Peningkatan tegangan listrik akan menurunkan laju korosi, pada tegangan 5; 7,5 dan 12,5 V laju korosi berturut-turut sebesar 72,34 mpy, 69,68 mpy dan 58,97 mpy. Peningkatan ketebalan lapisan pasif kromium oksida (Cr2O3) akan mampu memperlambat laju korosi material.