Show simple item record

dc.contributor.advisorIKLILUDDIN, AHMAD
dc.contributor.authorGHIFFARI, MUHAMMAD IQBAL HAKIIM
dc.date.accessioned2018-11-16T02:59:23Z
dc.date.available2018-11-16T02:59:23Z
dc.date.issued2017-05-26
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23180
dc.descriptionLatar Belakang : Sindroma Mata Kering (Dry Eye) adalah gangguan pada produksi air mata yang disebabkan karena defisiensi air mata atau penguapan air mata yang berlebihan. Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan dry eye dan salah satunya adalah kopi. Kopi diketahui dapat menurunkan sekresi air mata dan menyebabkan dry eye selama kurang lebih 2 jam. Penurunan sekresi air mata melalui mekanisme pelepasan noradrenalin yang menyebabkan stimulasi saraf simpatik pada mata sehingga menyebabkan sekresi air mata menurun. Penelitian ini diperlukan untuk mempelajari pengaruh konsumsi kopi terhadap sindroma mata kering (dry eye). Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan terhadap 60 sampel responden pria dan wanita dengan rentang usia 40-75 tahun. Pada penelitian ini para sampel mengisi kuisioner dan dilakukan pemeriksaan sekresi air mata dengan Schirmer Test II. Analisa data dilakukan dengan SPSS 16.0 menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui pengaruh konsumsi kopi dengan sindroma mata kering (dry eye). Hasil : Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia responden terbanyak yaitu pada kelompok usia 40-49 tahun (31,7%). Responden yang mengonsumsi kopi murni sebesar 50%, responden yang mengonsumsi kopi tidak murni sebesar 45% dan yang mengonsumsi keduanya yaitu kopi murni dan kopi tidak murni sebesar 5%. Hasil analisis uji Chi-Square didapatkan tidak ada pengaruh antara konsumsi kopi terhadap sindroma mata kering (dry eye) dengan nilai p = 0,067. Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh antara konsumsi kopi terhadap sindroma mata kering.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang : Sindroma Mata Kering (Dry Eye) adalah gangguan pada produksi air mata yang disebabkan karena defisiensi air mata atau penguapan air mata yang berlebihan. Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan dry eye dan salah satunya adalah kopi. Kopi diketahui dapat menurunkan sekresi air mata dan menyebabkan dry eye selama kurang lebih 2 jam. Penurunan sekresi air mata melalui mekanisme pelepasan noradrenalin yang menyebabkan stimulasi saraf simpatik pada mata sehingga menyebabkan sekresi air mata menurun. Penelitian ini diperlukan untuk mempelajari pengaruh konsumsi kopi terhadap sindroma mata kering (dry eye). Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan terhadap 60 sampel responden pria dan wanita dengan rentang usia 40-75 tahun. Pada penelitian ini para sampel mengisi kuisioner dan dilakukan pemeriksaan sekresi air mata dengan Schirmer Test II. Analisa data dilakukan dengan SPSS 16.0 menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui pengaruh konsumsi kopi dengan sindroma mata kering (dry eye). Hasil : Pada penelitian ini didapatkan kelompok usia responden terbanyak yaitu pada kelompok usia 40-49 tahun (31,7%). Responden yang mengonsumsi kopi murni sebesar 50%, responden yang mengonsumsi kopi tidak murni sebesar 45% dan yang mengonsumsi keduanya yaitu kopi murni dan kopi tidak murni sebesar 5%. Hasil analisis uji Chi-Square didapatkan tidak ada pengaruh antara konsumsi kopi terhadap sindroma mata kering (dry eye) dengan nilai p = 0,067. Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh antara konsumsi kopi terhadap sindroma mata kering.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKopi, Sindroma Mata Kering, Schirmer Test IIen_US
dc.titlePENGARUH KONSUMSI KOPI TERHADAP SINDROMA MATA KERING (DRY EYE)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record