Show simple item record

dc.contributor.advisorHARSANTO, PUJI
dc.contributor.authorPRAYUDA, MUHAMAD TANGGUH AGUNG
dc.date.accessioned2018-12-10T02:41:47Z
dc.date.available2018-12-10T02:41:47Z
dc.date.issued2018-06-06
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23326
dc.descriptionBendung Kamijoro terletak di Dusun Kamijoro Sendang Sari, Pajangan, Bantul. Bangunan intake beserta jaringan irigasinya dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1924. Bendung dan jaringan ini dirancang untuk mampu mensuplesi jaringan irigasi sawah seluas 2370 Ha. Bangunan Pengambilan (intake) Kamijoro terletak di sisi kiri Kali Progo. Bangunan Pengambilan ini dialirkan mulai dari pintu intake melalui pintu trowongan sepanjang 1,8 km. Dari waktu ke waktu kondisi intake kamijoro mengalami permasalahan degradasi dan agradasi yang mengakibatkan pengendapan yang menutupi pintu intake. Penyiapan kebutuhan Air Irigasi untuk lahan tanaman padi menentukan kebutuhan maksimum air irigasi. Faktor-faktor yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan tergantung dari besarnya penjenuhan lahan, lama pengolahan tanah dan besarnya evaporasi serta perlokasi. Pada kajian ini menggunakan metode Penman Modifikasi dan Metode Thornthwaite untuk membandingkan masing-masing hasil dari kedua metode tersebut mana yang lebih baik digunakan. Berdasarkan hasil dari penelitian untuk Kebutuhan Air yang didapat dengan metode Penman pada Nilai Evapotranspirasi (ETo) terbesar adalah pada bulan oktober sebesar 5.03 mm/hari, sedangkan nilai evapotranspirasi terkecil terjadi pada bulan juni sebesar 3.52 mm/hari. Adapun kebutuhan air yang ditinjau dengan metode Thornthwaite dan didapat nilai evapotranspirasi terbesar pada bulan maret sebesar 4.74 mm/hari sedangkan nilai terkecil terjadi pada bulan November sebesar 4.11 mm/hari.en_US
dc.description.abstractBendung Kamijoro terletak di Dusun Kamijoro Sendang Sari, Pajangan, Bantul. Bangunan intake beserta jaringan irigasinya dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1924. Bendung dan jaringan ini dirancang untuk mampu mensuplesi jaringan irigasi sawah seluas 2370 Ha. Bangunan Pengambilan (intake) Kamijoro terletak di sisi kiri Kali Progo. Bangunan Pengambilan ini dialirkan mulai dari pintu intake melalui pintu trowongan sepanjang 1,8 km. Dari waktu ke waktu kondisi intake kamijoro mengalami permasalahan degradasi dan agradasi yang mengakibatkan pengendapan yang menutupi pintu intake. Penyiapan kebutuhan Air Irigasi untuk lahan tanaman padi menentukan kebutuhan maksimum air irigasi. Faktor-faktor yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan tergantung dari besarnya penjenuhan lahan, lama pengolahan tanah dan besarnya evaporasi serta perlokasi. Pada kajian ini menggunakan metode Penman Modifikasi dan Metode Thornthwaite untuk membandingkan masing-masing hasil dari kedua metode tersebut mana yang lebih baik digunakan. Berdasarkan hasil dari penelitian untuk Kebutuhan Air yang didapat dengan metode Penman pada Nilai Evapotranspirasi (ETo) terbesar adalah pada bulan oktober sebesar 5.03 mm/hari, sedangkan nilai evapotranspirasi terkecil terjadi pada bulan juni sebesar 3.52 mm/hari. Adapun kebutuhan air yang ditinjau dengan metode Thornthwaite dan didapat nilai evapotranspirasi terbesar pada bulan maret sebesar 4.74 mm/hari sedangkan nilai terkecil terjadi pada bulan November sebesar 4.11 mm/hari.en_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKetersediaan Air, Penman Modifikasi, Thornthwaite, evapotranspirasien_US
dc.titleANALISIS EVAPOTRANSPIRASI SUNGAI PROGO DI BENDUNG KAMIJOROen_US
dc.typeThesis SKR F T 608en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record