Show simple item record

dc.contributor.advisorHARSANTO, PUJI
dc.contributor.authorWISNULINGGA, BAYU KRISNA
dc.date.accessioned2018-12-11T03:54:35Z
dc.date.available2018-12-11T03:54:35Z
dc.date.issued2018-09-20
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23340
dc.descriptionPerkiraan hidrograf banjir pada suatu sungai menjadi hal yang utama dilakukan dalam perencanaan suatu bangunan air. Pada suatu sungai yang tidak ada data pengukuran debit dalam waktu yang panjang, metode pengalihragaman dari hujan menjadi debit sungai menjadi hal yang lazim dilakukan untuk mendapatkan debit banjir rancangan. Sampai dengan saat ini, metode hidrograf satuan sintetis (HSS) masih menjadi alat yang digunakan dalam analisis debit banjir rancangan. Penelitian ini menerapkan analisis hidrograf dengan Metode Nakayasu dan ITB dengan data curah hujan Sub DAS Progo hulu Bulan Januari 2012 yang terbagi dalam 3 kondisi yaitu Kondisi 1 tanggal 1-7, Kondisi 2 tanggal 8-13, dan Kondisi 3 tanggal 20-26. Hasil model dibandingkan dengan pengukuran limpasan langsung dari stasiun AWLR Borobudur. Modifikasi konstanta pada persamaan dilakukan untuk mendapatkan parameter yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan nilai debit yang diperoleh dari Metode Nakayasu lebih besar dari nilai debit pengamatan, sedangkan pada Metode ITB cenderung memberikan hasil lebih kecil. Dari proses modifikasi, nilai parameter α Nakayasu sama dengan 10, nilai pangkat persamaan Qa = 4,8, dan nilai konstanta pada T0.3 pada persamaan Qd1 adalah 0,25, serta nilai parameter dari Metode ITB, nilai konstanta untuk TL pada persamaan TP = 1.en_US
dc.description.abstractEstimating flood hydrograph is the main analysis for river constructions design. Synthetic unit hydrograph (SUH) method is a tool in a design flood discharge analysis when there is no dischrage series data in a long time. In fact, the SUH method does not always provide proper results. In this research, flood hydrograph analysis using Nakayasu and ITB methods are applied on the upper Progo River basin. Daily rainfall in January 2012 is used in this research and divided into 3 conditions, namely Condition 1 dated 1-7 January, Condition 2 dated 8-13 January, and Condition 3 dated 20-26 January. The streamflow data from Borobudur AWLR station is applied for model calibration. Modifications in the equation are done to get the appropriate parameters. The results showed that most of the discharge values from the analysis using the Nakayasu Method were greater than the observed data. On the other hand, it’s smaller when using the ITB Method. From the modification processes, the α parameter values of the Nakayasu Method is 10, the power of Qa equation = 4.8, constant of T0.3 in Qd1 equation is 0.25, and the constant of TL in TP equation of ITB Method is 1.en_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectflood hydrograph, Nakayasu Method, ITB Method, direct runoff, modification.en_US
dc.titleANALISIS HIDROGRAF BANJIR DENGAN METODE NAKAYASU DAN ITB DI SUNGAI PROGO HULUen_US
dc.typeThesis SKR F T 627en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record