dc.contributor.advisor | NURISNA, ZUHRI | |
dc.contributor.author | TARMINTO, DIDIK CAHYO | |
dc.date.accessioned | 2018-12-17T07:25:26Z | |
dc.date.available | 2018-12-17T07:25:26Z | |
dc.date.issued | 2018-12-29 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23386 | |
dc.description | Pengelasan TIG banyak digunakan untuk mengelas bahan baja tahan karat dan plat tipis. Las TIG (Tungsten Inert Gas) adalah proses pengelasan nyala busur pada daerah pengelasan dilindungi oleh gas pelindung agar tidak terkontaminasi oleh udara luar yang dapat mengakibatkan cacat cacat pada pengelasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gas pelindung yang sesuai pada penyambungan stainless steel 316L pada kekuatan tarik dan distribusi kekerasan. Penelitian ini menggunkan stainless steel 316L dengan variasi gas pelindung Argon dan CO2. pengujian tarik menggunkan mesin selvopulser, sedangkan pengujian kekerasan menggunakan Microhardnest Vicker Tester. Nilai kekuatan tarik tertinggi terdapat pada specimen dengan menggunakan gas CO2 sebesar 581,465 MPa sedangkan hasil kekerasan tertinggi yaitu 284,9 HVN pada daerah HAZ. Sesuai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gas CO2 lebih kuat untuk penyambungan stainlees steel 316L terhadap kekuatan tarik dan distribusi kekerasan | en_US |
dc.description.abstract | TIG welding is widely used to weld stainless steel material and plate thickness. TIG welding (Tungsten Inert Gas) welding is the process of arc welding flame on the area covered by a protective gas to avoid being contaminated by outside air that can lead to defects defects in welding. The purpose of this research is to know the appropriate protective gas connection stainless steel 316 l on tensile strength and hardness distribution. These studies are either stainless steel 316 L with protective gases Argon and CO2. tensile testing machine with selvopulser, while Vicker's hardness testing using the Microhardnest Tester. The highest tensile strength value is present on the specimen using the gas CO2 amounting to 581.465 MPa while the highest hardness results i.e. 284.9 HVN on the HAZ. Appropriate the research results it can be concluded that the gas CO2 is stronger for the resumption in stainlees steel 316 l against tensile strength and hardness distribution | en_US |
dc.publisher | PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | TIG welding, protective gas, stainlees steel, Argon and CO2 | en_US |
dc.title | ANALISA KEKUATAN UJI TARIK DAN KEKERASAN SAMBUNGAN LAS STAINLESS STEEL 316L DENGAN VARIASI GAS PELINDUNG PADA PENGELASAN TIG | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
VOK
139 | en_US |