Menjadi Organisasi Kesatuan Bangsa Arab yang didirikan pada 1945 oleh tujuh negara, Liga Arab telah menjadi salah satu simbol penting dari kesatuan Arab di Timur Tengah atau negara-negara Islam. Sejak saat itu, Liga Arab telah melakukan sejumlah upaya signifikan dalam mengoordinasi kegiatan yang dapat mendukung kemerdekaan negara-negara Arab seperti ekonomi, budaya, sosial dan kesehatan di Timur Tengah dan negara-negara Islam. Pada tahun 2015, ada fenomena yang tampaknya membingungkan audiens karena Liga Arab pada prinsipnya tidak mempraktekkan segala yang terkandung dalam piagamnya dan sebaliknya, mempraktekkan sistem di luar piagam yang memiliki pandangan yang sangat berbeda dari tujuan awal pembentukan Liga Arab itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data sekunder (buku-buku ilmiah, jurnal, artikel, kutipan dari hasil penelitian, media massa, media sosial, dan dokumen lain yang diperlukan). Kerangka teori dari konsep efektivitas oleh Oran R Young adalah lingkup yang digunakan dalam proses analisa serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa yang menyebabkan Liga Arab pada tahun 2015 memberikan izin untuk asing intervensi sebagai penentu dalam menyelesaikan konflik di salah satu negara anggotanya, Suriah. Studi ini menunjukkan bahwa ada pengaruh dari tekanan anggota Liga Arab yang dominan untuk campur tangan dalam konflik Suriah yang dapat berfungsi sebagai pedoman untuk memungkinkan intervensi ini untuk masuk dan mengambil langkah-langkah represif tanpa mengorbankan keyakinan mereka. Di sisi lain, ada beberapa partai dan beberapa anggota Liga Arab yang sangat menentang keputusan yang diambil oleh Liga Arab dan berusaha untuk menghancurkan dan menghentikan konflik di Suriah. Timur Tengah adalah baik melalui aksi langsung atau mediasi yang hingga kini belum menemukan titik terang.