Show simple item record

dc.contributor.advisorJUNAEDI, FAJAR
dc.contributor.authorIQBAL, MOHAMMAD
dc.date.accessioned2018-12-22T02:34:03Z
dc.date.available2018-12-22T02:34:03Z
dc.date.issued2018-12-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/23463
dc.descriptionPenelitian ini mengkaji manajemen produksi film dokumenter yang berjudul Dluwang karya Belantara film yang berhasil mendapatkan pendanaan produksi dari program dinas pariwisata dan kebudayaan Kota Yogyakarta pada Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan kerangka teori manajemen produksi film untuk menganalisis proses produksi dari pra produksi, produksi sampai paskan produksi dalam film Dluwang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data berasal dari wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan dua orang informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam manajemen produksi film hal yang paling penting dilakukan yaitu menemukan ide cerita yang memiliki nilai kebudayaan Kota Yogyakarta mengingat hal ini program dari dinas pariwisata dan kebudayaan Yogyakarta. Pencarian ide dapat dilakukan dengan melakukan riset dan berdiskusi untuk menggali informasi seputar kebudayaan Yogyakarta. Pada tahapan pra produksi, produser dan sutradara dapat merancang susunan kru, kebutuhan alat produksi serta perlakuan produksi yang akan dilakukan. Selanjutnya pada tahapan produksi penting bagi produser untuk mengawasi dan mengkoordinir setiap kru agar tetap pada jadwal produksi. Tahap evaluasi merupakan proses terpanjang dari produksi film Dluwang, Pada tahapan ini materi film tidak hanya disusun tapi dilakukan preview dengan meminta masukan dari berbagai latar belakang penonton untuk mendapatkan hasil yang optimalen_US
dc.description.abstractThis study examines the management of the production of a documentary titled Dluwang by Belantara, a film that managed to get production funding from the Yogyakarta City tourism and cultural service program in 2017. This study uses a film production management theoretical framework to analyze the production process from pre-production, production to fitting production in the film Dluwang. The research method used is a qualitative method with a case study approach. Data sources came from interviews and documentation. Interviews were conducted with two informants. The results of the study show that in the management of film production the most important thing is to find story ideas that have the cultural value of the city of Yogyakarta considering this program from the tourism and cultural services of Yogyakarta. Idea search can be done by conducting research and discussing to gather information about Yogyakarta culture. At the pre-production stage, the producer and director can design the composition of the crew, the needs of production equipment and the production treatment to be carried out. Furthermore, at the production stage it is important for the producer to supervise and coordinate each crew to remain on the production schedule. The evaluation phase is the longest process of Dluwang's film production. At this stage the film material is not only compiled but previewed by asking for input from various audience backgrounds to get optimal results.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectProduction Management, Documentary Film, Dluwang Movies.en_US
dc.titleMANAJEMEN PRODUKSI FILM DOKUMENTER “DLUWANG”en_US
dc.title.alternativeStudi Kasus Manajemen Produksi Film Dokumenter “Dluwangen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 750en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record