Penelitian ini menjelaskan upaya Uni Afrika dalam menangani permasalahan perlindungan terhadap Internally Displaced Persons (IDPs) di kawasan Afrika (2009-2018). IDPs adalah individu atau sekelompok masyarakat yang secara terpaksa harus meninggalkan rumah atau area yang mereka tinggali dikarenakan faktor bencana alam, climate change, dan konflik bersenjata. Istilah IDPs seringkali disamaartikan dengan pengungsi, walaupun pada kenyataannya berbeda; IDPs tidak meninggalkan atau melewati batas negara dan tanggung jawab terhadap para IDPs berada di tangan pemerintah yang bersangkutan. Untuk kawasan Afrika sendiri, IDPs masih menjadi permasalahan yang perlu mendapatkan serius. Alasannya tidak lain karena tingginya jumlah IDPs yang mencapai angka lebih dari 35 juta jiwa selama periode 2006- 2009. Angka ini pula menempatkan benua Afrika sebagai penyumbang IDPs terbesar di dunia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan menggunakan kerangka konseptual yaitu konsep fungsi organisasi internasional dari Harold K. Jacobson. Dengan menggunakan konsep tersebut, dapat dipahami bahwa Uni Afrika telah menjalankan fungsi-fungsinya sebagai suatu organisasi internasional dilihat dari fungsi normatif, fungsi informatif, fungsi pembuatan peraturan, fungsi operasional dan fungsi pengawasan dalam memberikan perlindungan terhadap IDPs di kawasan Afrika.