PERAN RADIO KOMUNITAS “MEDIA SELATAN” DALAM PROSES PERDAMAIAN-KONFLIK DI PATANI THAILAND SELATAN
Abstract
Masyarakat dan konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Di negara manapun, konflik bisa terjadi karena berbagai sebab seperti masalah agama, etnis, ekonomi, politik, dan pertandingan olahraga. Peristiwa yang mengandung konflik adalah salah satu peristiwa yang dianggap layak untuk dijadikan sebuah berita. Konflik yang berakar dari masalah etnis, agama dan sosial di wilayah yang bernama “Patani”, Thailand Selatan, telah menyebabkan timbulnya banyak korban. Di sini, peran media alternatif dinilai sangat penting untuk memberikan informasi yang detil dan akurat mengenai apa yang terjadi di wilayah konflik. Salah satunya adalah stasiun radio komunitas “Media Selatan” di Patani. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran radio komunitas Media Selatan dalam proses perdamaian konflik di Patani, Thailand Selatan. Di samping itu, penelitian ini juga ditujukan untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat radio Media Selatan tersebut dalam melaksanakan perannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa radio komunitas Media Selatan memiliki peran penting dalam membangun perdamaian di daerah konflik tersebut dengan cara menerapkan media damai sebagai alternatif. Selain itu, radio Media Selatan juga melaksanakan dengan teguh prinsip jurnalisme damai dan menciptakan acara program radio dalam bentuk konten yang membangunkan perdamaian tersebut. Sementara faktor-faktor yang mendukung radio Media Selatan dalam proses perdamaian konflik di Patani, Thailand Selatan, adalah adanya dukungan dan kerjasama yang baik antara pihak radio dengan pendengar di wilayah tersebut, adanya relasi kerjasama dengan lembaga civil society, media Internasional dan para akademisi, serta adanya sumbangan pendanaan bantuan dari lembaga internasional. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat berjalannya suatu kinerja radio komunitas Media Selatan dalam membangunkan perdamaian tersebut yaitu dana dan sumber daya manusia yang kurang, adanya masalah dalam pemencaran sinyal radio serta sikap represif pemerintah Thailand.