Show simple item record

dc.contributor.advisorNURCAHYADI, TEDDY
dc.contributor.advisorAGUNG S, TITO HADJI
dc.contributor.authorSURYONO, JOKO
dc.date.accessioned2019-02-07T01:59:50Z
dc.date.available2019-02-07T01:59:50Z
dc.date.issued2019-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/24237
dc.descriptionSegala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat hampir sebagian besarnya melibatkan kendaraan bermotor. Secara umum, pabrik sepeda motor telah mendesain sistem pembuangan gas sisa pembakaran (knalpot) dan lampu utama bohlam dari sepeda motor yang diproduksinya. Namun banyak dari masyarakat yang mengganti knalpot tersebut dengan knalpot yang telah dimodifikasi diganti dengan knalpot racing, dan lampu utama diganti dengan lampu LED. Hal tersebut menyebabkan timbulnya kebisingan yang cukup tinggi sehingga mengganggu pendengaran masyarakat dan bertambahnya intensitas cahaya. Berdasarkan tinjauan diatas, penelitian karakteristik paparan cahaya dan paparan suara knalpot yang dimodifikasi perlu dilakukan, untuk melihat apakah sesuai dengan UndangUndang Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, dan MenLH No. 7 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Kebisingan Kendaraan Bermotor Tipe Baru. Metode penelitian intensitas cahaya adalah dengan menggunakan kondisi lampu standar dan LED 3 Sisi, sudut 0º, +5 º, -5 º, filament jarak dekat dan jauh, jarak 3m, 4m, 5m, 10m dan kelipatan dari 5m hingga jarak 100m, posisi pengukuran SK=0 meter, SK 2 meter, SK 3 meter. Sedangkan untuk pengujian intensitas suara sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2012, menggunakan knalpot standar dan racing, dimana pada knalpot racing menggunakan variasi berat Glasswool 10 gram, 20 gram dan 30 gram. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: Sepeda motor Yamaha XEON RC Tahun 2013, Lampu LED 3 Sisi, Knalpot Racing dan Glasswool. Untuk alat yang digunakan adalah: Lux Meter, Sound Level Meter, Anemometer, Waterpass, Rol Ukur, Tiang Ukur, Tripod, dan Timbangan Digital. Hasil dari penelitian yang didapatkan untuk intensitas cahaya lampu standar lebih kecil dari lampu LED. Sudut Lampu dengan sudut reflektor 0º menghasilkan cahaya lampu terbaik dan merata dari jarak 3 - 45 meter. Paparan cahaya dari sudut reflektor +5º terlalu menengadah ke atas sehingga berpotensi menyilaukan pengendara lain, dan paparan cahaya dari sudut reflektor -5º terlalu menunduk. Posisi pengukuran SK=0 meter memperoleh paparan cahaya tertinggi karena berada pada garis lurus dengan sumber cahaya (lampu sepeda motor), sedangkan SK=2 meter dan 3 meter hanya terpapar cahaya pantulan. Untuk hasil intensitas kebisingan knalpot standar dengan nilai 61,9 dB dan kebisingan knalpot racing tertinggi yaitu 66,8 db dengan glasswool 128 gram, hasil ini masih berada dibawah Nilai Ambang Batas kebisingan, yaitu 80 db untuk sepeda motor dengan kapasitas mesin <175cc.en_US
dc.description.abstractSegala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat hampir sebagian besarnya melibatkan kendaraan bermotor. Secara umum, pabrik sepeda motor telah mendesain sistem pembuangan gas sisa pembakaran (knalpot) dan lampu utama bohlam dari sepeda motor yang diproduksinya. Namun banyak dari masyarakat yang mengganti knalpot tersebut dengan knalpot yang telah dimodifikasi diganti dengan knalpot racing, dan lampu utama diganti dengan lampu LED. Hal tersebut menyebabkan timbulnya kebisingan yang cukup tinggi sehingga mengganggu pendengaran masyarakat dan bertambahnya intensitas cahaya. Berdasarkan tinjauan diatas, penelitian karakteristik paparan cahaya dan paparan suara knalpot yang dimodifikasi perlu dilakukan, untuk melihat apakah sesuai dengan UndangUndang Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, dan MenLH No. 7 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Kebisingan Kendaraan Bermotor Tipe Baru. Metode penelitian intensitas cahaya adalah dengan menggunakan kondisi lampu standar dan LED 3 Sisi, sudut 0º, +5 º, -5 º, filament jarak dekat dan jauh, jarak 3m, 4m, 5m, 10m dan kelipatan dari 5m hingga jarak 100m, posisi pengukuran SK=0 meter, SK 2 meter, SK 3 meter. Sedangkan untuk pengujian intensitas suara sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2012, menggunakan knalpot standar dan racing, dimana pada knalpot racing menggunakan variasi berat Glasswool 10 gram, 20 gram dan 30 gram. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: Sepeda motor Yamaha XEON RC Tahun 2013, Lampu LED 3 Sisi, Knalpot Racing dan Glasswool. Untuk alat yang digunakan adalah: Lux Meter, Sound Level Meter, Anemometer, Waterpass, Rol Ukur, Tiang Ukur, Tripod, dan Timbangan Digital. Hasil dari penelitian yang didapatkan untuk intensitas cahaya lampu standar lebih kecil dari lampu LED. Sudut Lampu dengan sudut reflektor 0º menghasilkan cahaya lampu terbaik dan merata dari jarak 3 - 45 meter. Paparan cahaya dari sudut reflektor +5º terlalu menengadah ke atas sehingga berpotensi menyilaukan pengendara lain, dan paparan cahaya dari sudut reflektor -5º terlalu menunduk. Posisi pengukuran SK=0 meter memperoleh paparan cahaya tertinggi karena berada pada garis lurus dengan sumber cahaya (lampu sepeda motor), sedangkan SK=2 meter dan 3 meter hanya terpapar cahaya pantulan. Untuk hasil intensitas kebisingan knalpot standar dengan nilai 61,9 dB dan kebisingan knalpot racing tertinggi yaitu 66,8 db dengan glasswool 128 gram, hasil ini masih berada dibawah Nilai Ambang Batas kebisingan, yaitu 80 db untuk sepeda motor dengan kapasitas mesin <175cc.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectIntensitas Cahaya, Lampu LED 3 Sisi, Intensitas Suara, Knalpoten_US
dc.titleKARAKTERISTIK PAPARAN CAHAYA LAMPU UTAMA LED 3 SISI DAN PAPARAN SUARA KNALPOT RACING TSUKIGI PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA XEON RC 125 TAHUN 2013en_US
dc.typeThesis SKR F T 563en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record