PARTNERSHIP GOVERNANCE SEBAGAI BASIS PENGUATAN PARIWISATA DAERAH
Abstract
Penguatan urusan kepariwisataan bagi suatu daerah tidak mungkin hanya dilakukan
oleh pemerintah saja, keterlibatan swasta dan masyarakat dalam pariwisata adalah suatu
keniscayaan. Pariwisata merupakan suatu sistem yang mengintegrasikan antara pemerintah,
swasta dan masyarakat; tetapi selama ini ketiga pilar tersebut belum dapat terjalin hubungan
yang bersifat kemitraan. Kesan bahwa ketiganya seolah dilandaasi oleh hubungan yang
bersifat kontraktual sangat terasa. Kawasan Malang Raya sebagai salah satu destinasi wisata
yang digemari masyarakat juga dihadapkan pada permasalahan demikian. Beberapa obyek
dan daya tarik wisata (ODTW) dan event-event budaya sudah dilaksanakan dengan melalui
kerjasama diantara ketiga pilar pariwisata tersebut, namun hingga sekarang masih menemui
berbagai kendala yang secara umum belum berbasis kemitraan.
Penelitian ini berusaha untuk mencari solusi alternatif dengan melalui penelitian
Unggulan Prodi berupa pengembangan konsep kemitraan baru untuk dapat memberi
penjelasan teroritis terhadap fenomena yang berhubungan dengan penyelenggaraan urusan
kepariwisataan daerah. Dengan adanya konsep baru kemitraan diharapkan akan diperoleh
kejelasan tentang peran dan pola hubungan yang bersifat setara dan otonom, saling berbagi
manfaat dan resiko, adanya penggabungan sumberdaya, intensitas tinggi, dan berlaku dalam
jangka waktu yang panjang.
Dengan mendasarkan pada permasalahan tersebut maka tujuan yang akan dicapai dari
penelitian ini adalah: 1) memberi penjelasan tentang tata kelola pariwisata berbasis kemitraan
yang selama ini telah dilakukan di kawasan Malang Raya, 2) memberi penjelasan tentang
pola-pola hubungan kemitraan antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat dalam
penguatan fasilitas kepariwisataan, 3) memberi penjelasan tentang karakteristik kemitraan
yang terbentuk, dan 4) memberi penjelasan tentang kinerja fasilitas kepariwisataan yang
diperoleh dari kemitraan.
Metode penelitian tentang kemitraan pariwisata ini menggunakan penelitian kualitatif
di tahun pertama dan kuantitatif pada tahun kedua, hal ini mengingat bahwa penelitian ini
lebih banyak menggambarkan dan menjelaskan suatu fenomena yang diamati yang disertai
dengan ferivikasi kejelasan dalam capaian kinerja secara kuantitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan melalui dokumentasi, wawancara, kuesioner dan observasi yang disertai
dengan focus group discussion.
Hasil yang telah dicapai pada laporan kemajuan ini adalah telah teridentifikasinya
berbagai peran pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pengembangan wisata di kawasan
Malang Raya. Terdapat 4 (empat) obyek wisata yang dikelola dengan menggunakan pola
kemitraan, temuan sementara menunjukkan bahwa ketiga obyek tersebut lebih efektif dan
efisien apabila dikelola dengan menggunakan pola kemitraan. Dengan pola kemitraan ini juga
dapat menumbuhkan sektor swasta dan masyarakat lebih produktif dalam berpartisipasi.
Agar dapat diperoleh gambaran yang lebih koprehensif mengenai kemitraan yang
telah terjalin maka untuk penelitian Tahun Ke-2 diarahkan pada pola hubungan, karakteristik
dan kinerja dari kemitraan tersebut. Dengan gambaran tersebut maka dapat dijelaskan
mengenai tata kelola kemitraan diantara pelaku wisata di kawasan Malang Raya.