dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan tambahan pada induk
sapi bali, dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Nopember 2016. bertempat desa
Bunga Mekar, Kecamatan Nusapanida, Kabupaten Klungkung, menggunakan 20 ekor
sapi betina bunting dengan berat berkisar antara 250-300 kg/ekor pada fase kebuntingan
ke-2 sampai ke-5 kali. Ke 20 ekor sapi tersebut dipelihara oleh petani kooperator.
Penelitian ini menggunakan rancangan t-tes dengan 2 Perlakuan, masing-masing perlakuan
menggunakan 10 ekor induk sapi Bali yang sedang bunting 7 bulan sebagai ulangan.
Adapun perlakuan sebagai berikut : P1 = cara petani dan P2 = Introduksi teknologi
(Pemberian Dedak 2kg + Bio-cas 5 cc / ekor /hari), Hasil Penelitian menunjukkan sapisapi
pada
perlakuan
P2
menghasilkan
anak
dengan
bobot
lahir
lebih
tinggi
dari
perlakuan
P1,
masing-masing
18,00±1,33
kg,
dan
14,40±1,17
218
kg sedangkan bobot sapih untuk P1 =
83.30±2,45
dan P2 = 98,60
±5,34. Selain itu birahi pasca melahirkan tercepat pada
perlakuan P2 diikuti oleh perlakuan P1 masing-masing 86,60±2,63 hari dan 90,60±3,31
hari, sedangkan calving interval pada P1= 377,60 ±3,34 hari dan P2 = 371,70±5,34 hari.
Pemberian dedak dan bio-cas pada induk 2 bulan pra dan pasca kelahiran pada induk sapi
bali dapat meningkatkan produkvitas sapi. | en_US |