PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT TERHADAP KEKUATAN MEKANIS KOMPOSIT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS)/EPOXY
Abstract
Pemanfaatan dan penggunaan komposit terus meningkat di berbagai sektor, salah satunya pada sektor otomotif sebagai bahan baku kendaraan seperti pembuatan bumper mobil. Penggunaan komposit dengan bahan serat sintetis memberikan efek negatif bagi lingkungan. Sebagai alternatif digunakan penguat serat alam (natural fiber). Penggunaan serat alam dimaksudkan sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan serat alam yang ketersediaannya melimpah dan ramah lingkungan. Salah satu jenis serat alam yang potensial adalah serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang merupakan 21%-24% bagian dari total keseluruhan tandan buah segar (TBS). TKKS ini merupakan limbah industri perkebunan kelapa sawit yang setiap tahun semakin meningkat dan masih belum termanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi volume serat TKKS terhadap sifat mekanis impak dan bending komposit TKKS dengan matriks epoxy.
Pada penelitian ini serat TKKS yang digunakan adalah serat mentah dengan perlakuan perebusan dengan air mendidih selama 1 jam dengan. Panjang serat yang digunakan 6 mm. Perbandingan variasi fraksi volume serat/matriks yang digunakan adalah 30:70, 40:60, dan 50:50. Komposit di fabrikasi dengan metode serat acak satu lapisan menggunakan mesin cold press manual dan temperatur ruangan selama 7-8 jam. Pengujian mekanis yang dilakukan adalah uji impak dan bending. Uji ketangguhan impak mengacu standar ASTM D6110 dan uji kekuatan bending mengacu standar ASTM D790-02. Hasil patahan komposit impak dikarakterisasi menggunakan mikroscop optik untuk mengetahui struktur mikro.
Hasil penelitian menunjukkan ketangguhan impak paling tinggi adalah komposit dengan fraksi volume 40% dengan nilai sebesar 0.0208 J/mm2. Sedangkan pada hasil pengujian bending menunjukkan hasil paling tinggi yaitu pada fraksi volume 30% dengan nilai kekuatan bending 38,38 MPa dan nilai modulus bending 1,916 GPa. Dari hasil patahan pengujian impak dan diamati menggunakan mikroskop optik terlihat pada fraksi 40% memiliki ikatan yang baik dibandingkan dengan fraksi volume 30% dan 50%. Dari hasil semua patahan mengalami fiber pullout.