dc.description.abstract | Penelitian ini berupaya mengeksplorasi tentang bagaimana integrasi antarlembaga dalam proses pembangunan kawasan perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan studi kasus pada tiga kabupaten yakni; Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Pendekatan institusionalisme pilihan rasional yang merupakan salah satu cabang dari new-institusionalisme digunakan sebagai pendekatan dalam studi ini, yang kemudian dikombinasikan dengan teori sistem dari William Mitchell dan teori struktural fungsional dari Talcott Parsons. Metode yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi dari sumber-sumber primer, dengan hasil sebagai berikut; pertama, untuk mewujudkan integrasi institusional dalam pembangunan kawasan perdesaan dibutuhkan komunikasi yang baik dari semua pihak, di mana dua dari tiga kabupaten yang menjadi fokus studi masih dijumpai fakta bahwa pemerintah daerah belum mampu membangun komunikasi yang efektif dengan lembaga-lembaga lainnya. Kedua, lembaga-lembaga yang memiliki tanggung jawab pembangunan di daerah kurang menyadari pentingnya pengintegrasian secara fungsional untuk mencapai tujuan pembangunan kawasan perdesaan yang lebih optimal. | en_US |