dc.description.abstract | Konflik dan Perpecahan partai politik di Indonesia bukanlah sebuah persoalan yang baru, tetapi fenomena perpecahan partai sudah lama terjadi sebelumnya, di era reformasi partai politik selalu saja di terpa dengan masalah perpecahan yang tak kunjung selesai, salah satu partai politik adalah partai golongan karya, partai yang berkuasa selama pemerintahan orde baru selalu saja mengalami konflik dan perpecahan internal partai, tahun 2014 partai golongan karya kembali melanda dengan dinamika perpecahan dan melahirkan dualism kepengurusan di tingkat DPP, penelitian ini bertujuan untuk melihat perpecahan dan soliditas elite DPD I partai golongan karya Maluku utara pada pemenangan pemilihan walikota Ternate tahun 2015, dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode studi kasus kualitatif, dalam teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan penarikan kesimpulan, dalam penelitian ini teori yang pakai untuk menganalisis permasalahan adalah teori kelembagaan partai politik, dengan teori ini penulis dapat melihat soliditas dan perpecahan elite partai golongan karya kota ternate dalam momentum pemilihan kepala daerah tahun 2015.
Hasil penelitian ini terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam internal partai golongan karya Kota Ternate, bahwa terjadinya konflik struktural antara pengurus DPD I Maluku utara dengan DPD II kota ternate, selain itu juga terdapat kebijakan pemecatan sejumlah kader partai di kota ternate yang dilakukan oleh ketua DPD I Maluku utara, perpecahan partai di daerah tidak terlepas dengan dinamika politik elit di tingkat pusat, bahwa perpecahan di tingkat DPP berimplikasi terhadap kemorosotan suara partai golongan karya dalam pemilihan kepala daerah kota ternate 2015. | en_US |