Show simple item record

dc.contributor.advisorKHOTIBUDDIN, KHOTIBUDDIN,
dc.contributor.authorDESMALANI, RANE
dc.date.accessioned2019-03-13T02:21:55Z
dc.date.available2019-03-13T02:21:55Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/25678
dc.descriptionLatar Belakang: Sindrom Premenstruasi masih menjadi masalah pada remaja putri. Sindrom Premenstruasi sendiri diduga disebabkan oleh bebeberapa faktor diantaranya Status Gizi (IMT), Aktivitas Fisik, Usia, dan tingkat pendidikan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara berat badan lebih dan aktivitas fisik terhadap kejadian Pre Menstruasi Sindrom (PMS). Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional pada 166 siswi SMAN 11 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei 2017-Desember 2017. Aktifitas fisik remaja putri diukur dengan General Practice Physical Activity Questionnaire (GPPAQ) sedangkan derajat PMS diukur dengan Shortened Premenstrual Assessment Form (SPAF). Hasil Penelitian: Hasil analisis statistik dengan Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variable berat badan lebih (IMT) dan Aktivitas fisik terhadap kejadian variable derajat PMS (P>0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara variable kelas dengan derajat PMS (P=0,004). Hasil uji multivariate dengan regresi logistic didapatkan bahwa variable kelas merupakan variable yang paling berpengaruh terhadap derajat PMS (P=0,12; OR:14,786). Kesimpulan: Variabel berat badan lebih (IMT) dan aktifitas fisik tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap derajat PMS pada remaja putri SMAN 11 Yogyakarta.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Sindrom Premenstruasi masih menjadi masalah pada remaja putri. Sindrom Premenstruasi sendiri diduga disebabkan oleh bebeberapa faktor diantaranya Status Gizi (IMT), Aktivitas Fisik, Usia, dan tingkat pendidikan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara berat badan lebih dan aktivitas fisik terhadap kejadian Pre Menstruasi Sindrom (PMS). Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional pada 166 siswi SMAN 11 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei 2017-Desember 2017. Aktifitas fisik remaja putri diukur dengan General Practice Physical Activity Questionnaire (GPPAQ) sedangkan derajat PMS diukur dengan Shortened Premenstrual Assessment Form (SPAF). Hasil Penelitian: Hasil analisis statistik dengan Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variable berat badan lebih (IMT) dan Aktivitas fisik terhadap kejadian variable derajat PMS (P>0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara variable kelas dengan derajat PMS (P=0,004). Hasil uji multivariate dengan regresi logistic didapatkan bahwa variable kelas merupakan variable yang paling berpengaruh terhadap derajat PMS (P=0,12; OR:14,786). Kesimpulan: Variabel berat badan lebih (IMT) dan aktifitas fisik tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap derajat PMS pada remaja putri SMAN 11 Yogyakarta.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectSindrom Premenstruasi, Remaja putri, Aktivitas, IMTen_US
dc.titleHUBUNGAN BERAT BADAN LEBIH DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN PRE MENSTRUASI SINDROM PADA SISWA PUTRI SMAN 11 YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 018en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record