HUBUNGAN BERAT BADAN LEBIH DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN PRE MENSTRUASI SINDROM PADA SISWA PUTRI SMAN 11 YOGYAKARTA
Abstract
Latar Belakang: Sindrom Premenstruasi masih menjadi masalah pada remaja putri. Sindrom Premenstruasi sendiri diduga disebabkan oleh bebeberapa faktor diantaranya Status Gizi (IMT), Aktivitas Fisik, Usia, dan tingkat pendidikan.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara berat badan lebih dan aktivitas fisik terhadap kejadian Pre Menstruasi Sindrom (PMS).
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional pada 166 siswi SMAN 11 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei 2017-Desember 2017. Aktifitas fisik remaja putri diukur dengan General Practice Physical Activity Questionnaire (GPPAQ) sedangkan derajat PMS diukur dengan Shortened Premenstrual Assessment Form (SPAF).
Hasil Penelitian: Hasil analisis statistik dengan Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variable berat badan lebih (IMT) dan Aktivitas fisik terhadap kejadian variable derajat PMS (P>0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara variable kelas dengan derajat PMS (P=0,004). Hasil uji multivariate dengan regresi logistic didapatkan bahwa variable kelas merupakan variable yang paling berpengaruh terhadap derajat PMS (P=0,12; OR:14,786).
Kesimpulan: Variabel berat badan lebih (IMT) dan aktifitas fisik tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap derajat PMS pada remaja putri SMAN 11 Yogyakarta.