Show simple item record

dc.contributor.advisorPRIMANDA, YANUAR
dc.contributor.authorSA’ADAH, NUR
dc.date.accessioned2016-09-22T07:32:46Z
dc.date.available2016-09-22T07:32:46Z
dc.date.issued2016-08-18
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2570
dc.descriptionUlkus diabetik adalah salah satu komplikasi diabetes melitus (DM) yang dapat menyebabkan terjadinya amputasi. Perawatan kaki DM yang dilakukan teratur dapat mengurangi angka kejadian amputasi sebanyak 50%. Efikasi diri yang baik pada pasien DM akan meningkatkan motivasi dan mendorong untuk melakukan perilaku yang mendukung kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan perilaku perawatan kaki pada pasien DM di Puskesmas Gamping 1 Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan total sampling dengan jumlah sebanyak 48 responden. Instrumen penelitian yaitu Foot Care Confidence Scale dan Nottingham Assessment of Functional Foot Care versi bahasa Indonesia yang telah dimodifikasi. Analisa data menggunakan Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan usia rata-rata responden 56,1 tahun dengan lama DM rata-rata 6,3 tahun, tidak mengalami komplikasi (77,1%) dan ulkus/luka (77,1%), serta tidak pernah mendapat penyuluhan perawatan kaki DM (72,9%). Rata-rata skor efikasi diri adalah 35,7, SD=5,4, dan rentang skor dari 27-54. Rata-rata skor perilaku perawatan kaki DM adalah 41,54, SD=6,4, dan rentang skor dari 27-57. Terdapat hubungan antara efikasi diri dengan perilaku perawatan kaki pada pasien DM (p=0,003; r=0,421). Semakin tinggi efikasi diri semakin baik pula perilaku perawatan kaki DM. Perawat dapat meningkatkan efikasi diri pasien dengan pemberian pendidikan kesehatan yang rutin dan untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan intervensi untuk meningkatkan efikasi diri pada pasien DMen_US
dc.description.abstractamputation. Foot care behavior which is done regularly can reduce amputation rate as many as 50%. Good self-efficacy in patient DM will increase motivation and induce to commit behaviors that support his/her health. This research aimed to examine the correlation between self-efficacy and foot care behavior in patient DM at Puskesmas Gamping 1 Yogyakarta. This research was descriptive study with cross sectional design, used total sampling with 48 respondents. Instruments of research were Foot Care Confidence Scale and Nottingham Assessment of Functional Foot Care Indonesian verse which already modified. Analysis data used Spearman Rho. The results showed the average age of respondents were 56,1 years old with average durations of DM were 6,3 year, without complication (77,1%) and wound/ulcer (77,1%), and also they never received counseling about foot care behavior (72,9%). The average score of self-efficacy was 35,7, SD=5,4, and range of score from 27-54. The average score of foot care behavior was 41,54, SD=6,4, and range of score from 27-57. There was correlation between self-efficacy with foot care behavior in patient DM (p=0,003; r=0,421). The higher self-efficacy, the higher foot care behavior. Nurse can increase self-efficacy through regular health education and for further research can study to increase patient’s self-efficacy by giving interventionen_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjectDM, self-efficacy, foot care behavior DM, efikasi diri, perilaku perawatan kakien_US
dc.titleHUBUNGAN KEYAKINAN KEMAMPUAN DIRI (SELF-EFFICACY) TERHADAP PERILAKU PERAWATAN KAKI PADA PASIEN DIABETES MELITUSen_US
dc.typeThesis SKR 238en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record