Show simple item record

dc.contributor.advisorMUHAMMAD, ALI
dc.contributor.authorNURHAIRANI, NURHAIRANI
dc.date.accessioned2019-03-19T04:11:06Z
dc.date.available2019-03-19T04:11:06Z
dc.date.issued2018-12-15
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/25756
dc.descriptionPada tahun 2017 Rusia mengadakan latihan militer gabungan bersama Belarus dalam Zapad. Latihan yang diberi nama Zapad 2017 ini berlangsung pada tanggal 14 sampai 20 September 2017, namun sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan keraguannya dengan menganggap mobilisasi pasukan itu melanggar kesepakatan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang mengapa NATO (The North Atlantic Treaty Organization) menanggap joint strategic military exercise yang diadakan Rusia bersama Belarus dalam Zapad-2017 sebagai sebuah ancaman. Untuk mendapat jawaban terhadap permasalahan tersebut metode penelitian yang penulis gunakan adalah Penelitian Kualitatif Deskriptif dengan teknik pengumpulan data berbasis dokumen atau arsip dan berbasis internet. Data dikumpulkan melalui Studi Pustaka (library research) yang bersumber dari buku,jurnal, dokumen dan website yang valid. Sedangkan untuk menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan NATO menanggap joint strategic military exercise yang diadakan Rusia bersama Belarus dalam Zapad-2017 sebagai sebuah ancaman karena NATO menganggap latihan itu sebagai persiapan serius untuk sebuah perang besar yang ditandai dengan adanya peningkatan modernisasi alutsista yang sangat canggih serta kemampuan tempur elektronik (EW).en_US
dc.description.abstractPada tahun 2017 Rusia mengadakan latihan militer gabungan bersama Belarus dalam Zapad. Latihan yang diberi nama Zapad 2017 ini berlangsung pada tanggal 14 sampai 20 September 2017, namun sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan keraguannya dengan menganggap mobilisasi pasukan itu melanggar kesepakatan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang mengapa NATO (The North Atlantic Treaty Organization) menanggap joint strategic military exercise yang diadakan Rusia bersama Belarus dalam Zapad-2017 sebagai sebuah ancaman. Untuk mendapat jawaban terhadap permasalahan tersebut metode penelitian yang penulis gunakan adalah Penelitian Kualitatif Deskriptif dengan teknik pengumpulan data berbasis dokumen atau arsip dan berbasis internet. Data dikumpulkan melalui Studi Pustaka (library research) yang bersumber dari buku,jurnal, dokumen dan website yang valid. Sedangkan untuk menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan NATO menanggap joint strategic military exercise yang diadakan Rusia bersama Belarus dalam Zapad-2017 sebagai sebuah ancaman karena NATO menganggap latihan itu sebagai persiapan serius untuk sebuah perang besar yang ditandai dengan adanya peningkatan modernisasi alutsista yang sangat canggih serta kemampuan tempur elektronik (EW).en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKetegangan Hubungan, NATO, Rusia, Latihan Militer, Zapaden_US
dc.titleKETEGANGAN HUBUNGAN ANTARA THE NORTH ATLANTIC TREATY ORGANIZATION (NATO) DENGAN RUSIA DALAM ZAPAD PADA TAHUN 2017en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 295en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record