KONTESTASI AMERIKA DAN RUSIA DALAM INTERNASIONAL SPACE STATION: KAJIAN ASTROPOLITIK
Abstract
Pengembangan teknologi antariksa secara resmi
dimulai saat peluncuran Sputnik milik Uni Soviet pada 1957.
Hal ini memicu perhatian Amerika sehingga mendirikan NASA
(National Aeronautics and Space Administration) satu tahun
setelahnya. Dengan begitu kedua negara secara resmi memulai
space race atau perlombaan antariksa. Amerika dan Rusia terus
melakukan peluncuran misi-misi yang semakin inovatif; mulai
dari peluncuran satelit, pengiriman manusia ke ruang angaksa,
pendaratan di bulan hinga penjelajahan deep space. Setelah
berada pada ketegangan yang cukup intens dalam kurun waktu
yang cukup lama, kedua negara akhirnya menjalin proyek
kerjasama bernama International Space Station (ISS) pada
1998 bersama dengan anggota lainnya. Meskipun begitu, dalam
kerjasama ini masih berlangsung kontestasi diantara kedua
negara. Hal ini tidak terlepas dari kepentingan masing-masing
negara, yang secara nyata di rumuskan dalam strategi
pertahanan nasional. Baik Amerika dan Rusia memiliki
kebijakan militarisasi antariksa sbagai bagian dari pertahan
nasional, termasuk didalamnya senjata misil ulang alik, sistem
anti senjata misil, satelit spionase serta pemanfaatan untuk sipil.
Tulisan ini, berfokus pada (i) bentuk kontestasi antara Amerika
dan Rusia dalam proyek ISS, serta (ii) dualisme penggunaan
teknologi antariksa dalam kehidupan bernegara