Asma adalah penyakit pernafasan yang dapat menyerang segala usia dan dapat kambuh kapan saja. Salah satu pengobatan asma adalah dengan terapi inhalasi nebulizer dimana cairan obat dipecah menjadi kabut untuk dihirup oleh pasien. Salah satu jenis nebulizer adalah nebulizer kompresor. Kekurangan dari nebulizer kompresor adalah suara yang bising sehingga dapat menimbulkan dampak negatif bagi pendengaran. Oleh karena itu peneliti merancang alat nebulizer kompresor dengan tingkat kebisingan rendah yang dilengkapi dengan pembacaan tekanan dan pengendalian kabut yang dikontrol oleh katub. Untuk mengurangi kebisingan pada alat, peneliti menambahkan karpet peredam pada boks dan pengukuran dilakukan pada lima titik pada alat. Hasil dari pengukuran kebisingan pada sisi atas adalah 59,5 dB, sisi kanan 58,5 dB, sisi bawah 58,5 dB, sisi kiri 63,5 dB dan diatas alat 59 dB. Hasil dari pengujian tekanan dengan alat pembanding fluke DPM2 adalah pada level katub ke-5 error sebesar 1,3%, pada level katub ke-8 error sebesar 2,4%, pada level katub ke-11 error sebesar 2,1%, pada level katub ke-15 error sebesar 1,3%, pada level katub ke-18 error sebesar 1,4% dan pada level katub ke-20 error sbesar 1%.