PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP ARUS EKSITASI PADA GENERATOR SINKRON
Abstract
Generator sinkron atau biasa disebut dengan mesin sinkron adalah sebuah alat
yang memiliki fungsi untuk mengkonversikan tenaga mekanik menjadi tenaga
listrik. Mesin sinkron bekerja berdasarkan kaidah kerja induksi elektromagnetik
atau fluks dan kemudian mengubah energi listrik. Eksitasi atau penguatan medan
adalah proses pemberian arus listrik untuk menimbulkan medan magnet pada
generator. Besarnya energi listrik yang dihasilkan bergantung pada besarnya
eksitasi yang berikan. Saat beban berubah-ubah, akan mempengaruhi nilai tegangan
terminal pada alternator. Agar tegangan terminal tersebut tetap pada nilai yang
diinginkan, maka akan dilakukan pengaturan eksitasi. Pada saat pengaturan
eksitasi, akan terjadi fluktuasi di mana nilai tegangan terminal tidak sesuai dengan
nilai eksitasi. Untuk mengetahui jenis beban yang sedang dilayani, maka digunakan
regulasi tegangan. Dengan maksud untuk mengetahui berapa besar drop tegangan
yang terjadi. Metode yang digunakan adalah pengambilan data dengan rentang
waktu 3x24 jam, dengan mengambil data operasi harian generator PLTA UP Mrica
unit 1 berupa tegangan keluaran generator (Vt), arus eksitasi (If), arus beban atau
arus jangkar (Ia), beban aktif (MVA) dan beban reaktif (MVAR).
PLTA UP Mrica menggunakan sistem eksitasi statis yang menggunakan
peralatan eksitasi yang tidak bergerak. Biasa disebut self excitation, dimana sumber
penguatannya didapat dari keluaran generator itu sendiri. Dan juga menggunakan
generator dengan bantuan sikat arang sebagai penghantar untuk mengalirkan arus
eksitasi. PLTA UP Mrica tegangan tercatat mengalami fluktuasi serta memiliki
nilai prosentase regulasi tegangan sebesar -3% hingga +0,7%.