Show simple item record

dc.contributor.advisorQODIR, ZULY
dc.contributor.authorARIANDANI, WINDA
dc.date.accessioned2016-09-23T02:12:34Z
dc.date.available2016-09-23T02:12:34Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2614
dc.descriptionMotivasi dalam organisasi salah satunya berasal dari pemimpin, karena suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal ditentukan oleh pemimpin. Untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai diperlukan motivasi dari pemimpin yang mengacu semangat kerja pegawai terutama dalam mencapai tujuan. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan nasional, dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pemimpin yang memberikan motivasi yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawainya. Metode Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif dengan unit analisis BKD Sleman antara lain Kepala BKD Sleman, Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian, dan Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Pegawai. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara Wawancara dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kulitatif, dimana data yang di peroleh diklasifikasikan, digambarkan dengan kata-kata atau kalimat menurut katagori untuk memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian tentang bentuk-bentuk motivasi pemimpin dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai terdapat dua bentuk motivasi, yang pertama motivasi positif seperti gaji pokok, tunjangan perbaikan penghasilan, Satya Lencana, pengarahan-pengarahan, kebebasan mengutarakan pendapat, diklat, pembekalan dan mengikuti seminar. Yang kedua motivasi negative berbentuk teguran secara lisan dan teguran secara tertulis. Fungsi dan peran pemimpin yang terbagi menjadi tiga, interpersonal: seperti hadir pada saat rapat, mengikuti pada saat upacara penting, membagikan informasi atau mendapatkan informasi, selalu bertanggungjawab. Informasional: memberi dan menerima informasi, dan sebagai juru bicara. Sebagai pengambilan keputusan: merumuskan dan menetapkan strategi kerja baru. Faktor yang mempengaruhi yaitu penghasilan, jaminan sosial, tingkat pendidikan, keterampilan, dan masalah pribadi. Segala bentuk motivasi yang diberikan oleh Kepala BKD Sleman guna meningkatkan produktivitas kerja pegawainya sangat baik. Akan tetapi bagi pegawai lebih diharapkan untuk percaya diri terlebih dalam hal bekerja selalu mentaati peraturan, karena untuk mencapai tujuan bukan hanya mendapatkan motivasi dari pimpinan saja, tapi juga dari sendiri untuk kepentingan bersama.en_US
dc.description.abstractMotivasi dalam organisasi salah satunya berasal dari pemimpin, karena suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal ditentukan oleh pemimpin. Untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai diperlukan motivasi dari pemimpin yang mengacu semangat kerja pegawai terutama dalam mencapai tujuan. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman merupakan salah satu instansi pemerintah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan nasional, dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pemimpin yang memberikan motivasi yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawainya. Metode Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif dengan unit analisis BKD Sleman antara lain Kepala BKD Sleman, Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian, dan Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Pegawai. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara Wawancara dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kulitatif, dimana data yang di peroleh diklasifikasikan, digambarkan dengan kata-kata atau kalimat menurut katagori untuk memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian tentang bentuk-bentuk motivasi pemimpin dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai terdapat dua bentuk motivasi, yang pertama motivasi positif seperti gaji pokok, tunjangan perbaikan penghasilan, Satya Lencana, pengarahan-pengarahan, kebebasan mengutarakan pendapat, diklat, pembekalan dan mengikuti seminar. Yang kedua motivasi negative berbentuk teguran secara lisan dan teguran secara tertulis. Fungsi dan peran pemimpin yang terbagi menjadi tiga, interpersonal: seperti hadir pada saat rapat, mengikuti pada saat upacara penting, membagikan informasi atau mendapatkan informasi, selalu bertanggungjawab. Informasional: memberi dan menerima informasi, dan sebagai juru bicara. Sebagai pengambilan keputusan: merumuskan dan menetapkan strategi kerja baru. Faktor yang mempengaruhi yaitu penghasilan, jaminan sosial, tingkat pendidikan, keterampilan, dan masalah pribadi. Segala bentuk motivasi yang diberikan oleh Kepala BKD Sleman guna meningkatkan produktivitas kerja pegawainya sangat baik. Akan tetapi bagi pegawai lebih diharapkan untuk percaya diri terlebih dalam hal bekerja selalu mentaati peraturan, karena untuk mencapai tujuan bukan hanya mendapatkan motivasi dari pimpinan saja, tapi juga dari sendiri untuk kepentingan bersama.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectPEMBERIAN MOTIVASI, PERAN PEMIMPIN, PRODUKTIVITAS KERJA.en_US
dc.titleBENTUK - BENTUK MOTIVASI DARI PEMIMPIN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAIen_US
dc.title.alternativeStudi Kasus Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Slemanen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 360en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record