WACANA PERBEDAAN GENDER DALAM ARTIKEL PENDIDIKAN SEKS REMAJA (ANALISIS WACANA KRITIS ARTIKEL SEKSUALITAS MAJALAH HAI EDISI 1995-2004)
Abstract
Remaja adalah kategori sosial yang bersifat apolitis, hedonis, konsumtif dan tidak kritis. Untuk itu remaja kerap menjadi objek sosialisasi dan edukasi soal moralitas oleh orang dewasa. Penundukan hasrat remaja atas nama pendidikan seks banyak dilakukan oleh berbagai institusi sosial, termasuk media. Majalah Hai sebagai majalah yang ditujukan untuk remaja laki-laki menampilkan konten-konten seks dengan tujuan edukasi seks di dalam artikel-artikelnya. Dalam artikel tersebut, majalah Hai menyajikan informasi yang berkaitan dengan norma seks yang dipahami oleh mayoritas masyarakat. Tulisan ini secara khusus memfokuskan pada bagaimana Hai membangun wacana tentang perbedaan gender yang terdapat dalam artikel-artikel seksualitas yang bertemakan relasi laki-laki dan perempuan. Lewat metode analisis wacana kritis, peneliti menyingkap adanya upaya majalah Hai untuk mengkontruksi relasi laki-laki dan perempuan yang dianggap ideal. Konstruksi tersebut tidak dilepaskan dari politik majalah Hai untuk mengakomodasi kepentingan orang tua yang menganut paham seksualitas yang normatif dan konservatif sekaligus mendukung paham liberalisme seksual yang menjadi bagian dari kepentingan media sebagai industri budaya. Akibatnya majalah Hai menampilkan gagasan perbedaan gender yang ambivalen. Ambivalensi tersebut terlihat dalam gagasan majalah Hai tentang daya tarik seksual, pembagian peran secara seksual dan strategi empati.