Show simple item record

dc.contributor.advisorPRAKOSO, DENNY ANGGORO
dc.contributor.authorPRATIWI, ANGGUN HERYANTI
dc.date.accessioned2019-06-24T02:03:39Z
dc.date.available2019-06-24T02:03:39Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27473
dc.descriptionLatar Belakang : Penyakit kronis merupakan penyakit dengan ciri bersifat menetap, menyebabkan ketidakmampuan pada penderitanya, dan untuk menyembuhkannya penderita perlu melakukan perawatan dalam periode waktu yang lama. Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability/RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak mangalami keretakan kepribadian/splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal. Konseling berpusat klien adalah teknik konseling pembaharuan karena mengasumsikan posisi yang sejajar antara konselor dan pasien atau klien. Hubungan konselor-klien diwarnai kehangatan, saling percaya, dan klien diberikan diperlakukan sebagai orang dewasa yang dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggungjawab atas keputusannya. Metode : Desain studi quasi eksperimental dengan rancangan pretest postest dengan kelompok kontrol yaitu metode penelitian komparatif eksperimental untuk menguji pengaruh konseling berpusat pada klien terhadap perbaikan tingkat kecemasan. Subjek sebanyak 30 dengan diagnosis penyakit kronis diabetes melitus dan atau hipertensi di Puskesmas Gedongtengen dan Puskesmas Kasihan 2 pada bulan November 2017 – Mei 2018. Seluruh subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 15 subjek dan kelompok kontrol sebanyak 15 subjek. Kelompok perlakuan diberi konseling sebanyak 1 kali dan perbaikan tingkat kecemasan dinilai menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil : Analisis statistik menggunakan hasil tes parametrik dengan Paired T Test menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, dengan p=0,001 (<0,005). Hasil Independent T Test menunjukkan signifikan p=0,001 (<0,005) Kesimpulan : Konseling berpusat pada klien memberikan hasil yang signifikan dalam perbaikan tingkat kecemasan dibandingkan tidak diberikan konseling.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang : Penyakit kronis merupakan penyakit dengan ciri bersifat menetap, menyebabkan ketidakmampuan pada penderitanya, dan untuk menyembuhkannya penderita perlu melakukan perawatan dalam periode waktu yang lama. Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability/RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak mangalami keretakan kepribadian/splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal. Konseling berpusat klien adalah teknik konseling pembaharuan karena mengasumsikan posisi yang sejajar antara konselor dan pasien atau klien. Hubungan konselor-klien diwarnai kehangatan, saling percaya, dan klien diberikan diperlakukan sebagai orang dewasa yang dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggungjawab atas keputusannya. Metode : Desain studi quasi eksperimental dengan rancangan pretest postest dengan kelompok kontrol yaitu metode penelitian komparatif eksperimental untuk menguji pengaruh konseling berpusat pada klien terhadap perbaikan tingkat kecemasan. Subjek sebanyak 30 dengan diagnosis penyakit kronis diabetes melitus dan atau hipertensi di Puskesmas Gedongtengen dan Puskesmas Kasihan 2 pada bulan November 2017 – Mei 2018. Seluruh subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 15 subjek dan kelompok kontrol sebanyak 15 subjek. Kelompok perlakuan diberi konseling sebanyak 1 kali dan perbaikan tingkat kecemasan dinilai menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil : Analisis statistik menggunakan hasil tes parametrik dengan Paired T Test menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, dengan p=0,001 (<0,005). Hasil Independent T Test menunjukkan signifikan p=0,001 (<0,005) Kesimpulan : Konseling berpusat pada klien memberikan hasil yang signifikan dalam perbaikan tingkat kecemasan dibandingkan tidak diberikan konseling.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKecemasan, Konseling Berpusat Klien, Penyakit Kronisen_US
dc.titlePENGARUH KONSELING BERPUSAT PADA KLIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN LANSIA DENGAN PENYAKIT KRONISen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 103en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record