PENGARUH KONSELING BERPUSAT PADA KLIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN LANSIA DENGAN PENYAKIT KRONIS
Abstract
Latar Belakang : Penyakit kronis merupakan penyakit dengan ciri bersifat
menetap, menyebabkan ketidakmampuan pada penderitanya, dan untuk
menyembuhkannya penderita perlu melakukan perawatan dalam periode waktu
yang lama. Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan
(affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang
mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas
(Reality Testing Ability/RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak
mangalami keretakan kepribadian/splitting of personality), perilaku dapat
terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal. Konseling berpusat klien adalah
teknik konseling pembaharuan karena mengasumsikan posisi yang sejajar antara
konselor dan pasien atau klien. Hubungan konselor-klien diwarnai kehangatan,
saling percaya, dan klien diberikan diperlakukan sebagai orang dewasa yang dapat
mengambil keputusan sendiri dan bertanggungjawab atas keputusannya.
Metode : Desain studi quasi eksperimental dengan rancangan pretest postest
dengan kelompok kontrol yaitu metode penelitian komparatif eksperimental untuk
menguji pengaruh konseling berpusat pada klien terhadap perbaikan tingkat
kecemasan. Subjek sebanyak 30 dengan diagnosis penyakit kronis diabetes
melitus dan atau hipertensi di Puskesmas Gedongtengen dan Puskesmas Kasihan
2 pada bulan November 2017 – Mei 2018. Seluruh subjek dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 15 subjek dan kelompok kontrol
sebanyak 15 subjek. Kelompok perlakuan diberi konseling sebanyak 1 kali dan
perbaikan tingkat kecemasan dinilai menggunakan kuesioner HARS (Hamilton
Anxiety Rating Scale).
Hasil : Analisis statistik menggunakan hasil tes parametrik dengan Paired T Test
menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok
kontrol, dengan p=0,001 (<0,005). Hasil Independent T Test menunjukkan
signifikan p=0,001 (<0,005)
Kesimpulan : Konseling berpusat pada klien memberikan hasil yang signifikan
dalam perbaikan tingkat kecemasan dibandingkan tidak diberikan konseling.