dc.contributor.advisor | HARTONO, EDI | |
dc.contributor.author | HUSNA, RENITA | |
dc.date.accessioned | 2019-06-25T07:45:55Z | |
dc.date.available | 2019-06-25T07:45:55Z | |
dc.date.issued | 2019-05-28 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27506 | |
dc.description | Konstruksi di atas tanah clayshale rentan terhadap masalah durabilitas
akibat sifat dari tanah clayshale yang sangat mudah lapuk saat mengalami kontak
langsung dengan udara dan air. Durabilitas tanah clayshale dapat menurun apabila
mengalami siklus basah dan kering secara terus menerus. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis durabilitas clayshale yang distabilisasi semen serta pengaruh
bentuk sampel dan metode pencampuran. Spesimen dibuat dengan campuran
semen portland pada kadar semen 10% menggunakan metode dry mix dan spray
mix. Spesimen dibentuk dengan menggunakan dua cetakan yaitu cetakan A dan B.
Cetakan A berukuran diameter 3,5 cm dan tinggi 7 cm, spesimen dicetak setinggi
setengah cetakan. Cetakan B berukuran diameter 7 cm dan tinggi 14 cm, spesimen
dicetak kemudian dipecah menjadi fragmen dengan berat 40-60 g. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa penambahan semen meningkatkan durabilitas
tanah dan menurunkan pelapukan yang terjadi. Bentuk spesimen B dan metode
pencampuran dry mix cenderung memiliki nilai durabilitas yang lebih besar
dibandingkan dengan spesimen A dan metode pencampuran spray mix. | en_US |
dc.description.abstract | Construction on clayshale susceptible to durability problems due to that
soil very easily weathered when in contact with water and air. Clayshale
durability may decrease when subjected to drying and wetting cycles. The aims of
the study are to analyze cement stabilized clayshale durability affected by the
shape of the sample and mixing method. The cement content that used was 10
percent by weight of the dry soil and prepared using dry mix method and spray
mix method. There are two kinds of mold that used to prepared specimens i.e.
mold A and mold B. Mold A measures 3,5 cm in diameter and 7 cm in high, the
specimens are prepared as high as half a mold. Mold B is 7 cm in diameter and
14 cm high, specimens are molded and divided into fragments weighing 40-60 g.
The result of this study indicates that adding cement can increase the stability of
soil and reduce the degradation of soil. Specimen B and dry mix method have
greater durability than specimen A and spray mixing method. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | slake durability, clayshale, cement-stabilized, dry mix, spray mix | en_US |
dc.title | SLAKE DURABILITY INDEX TANAH CLAYSHALE YANG DISTABILISASI DENGAN SEMEN | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |