dc.contributor.advisor | JUNAEDI, FAJAR | |
dc.contributor.author | LESTARI, CAHYA DINI | |
dc.date.accessioned | 2019-07-01T06:13:47Z | |
dc.date.available | 2019-07-01T06:13:47Z | |
dc.date.issued | 2019-05-21 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27613 | |
dc.description | Pada 26 Juli 2018 lalu, laga derbi antara PSIM dengan PSS diwarnai kericuhan suporter dari kedua tim yang bertanding tersebut. Kericuhan yang terjadi mengakibatkan puluhan korban luka-luka dan satu meninggal dunia. Lagi-lagi dunia sepakbola Indonesia berduka, karena harus mengoreskan catatan kelam akibat ulah para suporter yang brutal. Hal tersebut menarik bagi media cetak di Yogyakarta yang mengangkat berita kerusuhan suporter sepakbola tersebut sebagai sajian berita utama. Pada penelitian ini, peneliti berusaha meneliti bagaimana koran lokal Yogyakarta seperti Harian Jogja, Kedaulatan Rakyat, Radar Jogja, dan Tribun Jogja membangun narasi pemberitaan pada berita kerusuhan suporter. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan memakai analisis narasi model aktansial Algridas Greimas.
Narasi pemberitaan yang ditemukan peneliti pada koran Harian Jogja menempatkan kekerasan suporter yang melibatkan pelajar di Yogyakarta. Kedaulatan Rakyat menyusun narasi beritanya dengan menampilkan kuasa Sultan yang meminta dibangun dialog agar kerusuhan tidak mencoreng nama baik Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada Radar Jogja narasi berita yang dituliskan mengacu kepada peran aparat dalam menanggani kasus kerusuhan suporter sepakbola yang bertindak anarkis. Terakhir Tribun Jogja yang menarasikan beritanya dengan tidak memihak kedua tim yang bertanding, dengan menggunakan alur kejadian yang runtut, dari pertandingan sepakbola di lapangan, menghasilkan kemenangan PSIM 1-0, terjadinya kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa, hingga peran aparat keamanan dalam menangani kasus tersebut. | en_US |
dc.description.abstract | On July 26, 2018, the derby match between PSIM against PSS was marked by a riot of supporters from the two teams has competed. The chaos has happened causing people injured and one of them have died. Again, the Indonesian football mourning, because they had to write a dark note due to the brutal supporters' actions. This is appealed to the print media in Yogyakarta which raised the news of the rioting of football fans as the main news. In this study, the researcher tried to examine local Yogyakarta newspapers such as Harian Jogja, Kedaulatan Rakyat, Radar Jogja, and Tribun Jogja to build narrative news about supporters' riots. This type of research is qualitative descriptive by using narrative analysis of Algridas Greimas' active model.
The narrative news found by the researcher in the Harian Jogja newspaper in terms of supporter violence involving students in Yogyakarta. Kedaulatan Rakyat compiled narrative news by displaying the power of Sultan to build a dialogue so the riots did not tarnish the reputation of the Special Region of Yogyakarta. In Radar Jogja, the written narrative news refers to the role of the security forces in handling incidents of the riot football supporters who act anarchist. At the last, Tribune Jogja tells impartially narrative news of the two teams that competed, using the coherent flow of events, from football match on the field, which results a victory for PSIM 1-0, the riots have happened causing fatalities, then the role of the security forces in handling the case. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | narrative analysis, war supporters, football, local newspaper | en_US |
dc.title | NARASI PEMBERITAAN KORAN LOKAL YOGYAKARTA (HARIAN JOGJA, KEDAULATAN RAKYAT, RADAR JOGJA, DAN TRIBUN JOGJA) TENTANG KERUSUHAN SUPORTER SEPAKBOLA DI STADION SULTAN AGUNG BANTUL 2018 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
531 | en_US |