dc.contributor.advisor | ZULFIAR, M HERI | |
dc.contributor.author | PRASASTI, HARITSTA | |
dc.date.accessioned | 2019-07-03T01:23:32Z | |
dc.date.available | 2019-07-03T01:23:32Z | |
dc.date.issued | 2019-03-06 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27665 | |
dc.description | Indonesia mempunyai tingkat kecelakaan kerja yang masih tinggi dengan
adanya berbagai kasus kecelakaan yang terjadi pada pembangunan proyek
konstruksi karena pembangunan proyek konstruksi adalah kegiatan yang banyak
menyebabkan kecelakaan kerja terutama pada pembangunan jembatan. Jembatan
adalah bangunan konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian
jalan yang terputus di karenakan adanya rintangan-rintangan seperti jurang yang
dalam, alur sungai saluran irigasi dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini
adalah mengkaji potensi kecelakaan kerja pada proyek jembatan baja. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penelitian
yang didasarkan dari peraturan pemerintah PU no 05 tahun 2014 tentang pedoman
system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) konstruksi dibidang
pekerjaan umum. Hasil kajian potensi kecelakaan kerja yang didapatkan dari
penelitian ini yaitu terdapat 8 pekerjaan dengan 29 kegiatan dan 128 kejadian
resiko kecelakaan kerja pada pekerjaan pembangunan jembatan rangka baja
Ngadiluwih Kediri. Jenis kecelakaan kerja antara lain adalah adanya gangguan
kesehatan, kecelakaan akibat kondisi, kecelakaan akibat penggunaan alat kerja
yang salah, pengoprasian alat berat yang tidak di oprasikan oleh pekerja yang ahli,
kecelakaan akibat gangguan lalu lintas, kecelakaan akibat ganguan penduduk
sekitar, terluka iritasi terhadap mata dan paru-paru maupun kulit akibat tidak
menggunakan alat pelindung diri, gangguan terhadap pendengaran, kecelakaan
akibat pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri yang sesuai standar, terjatuh
atau terpeleset pada saat penulangan serta pembekistingan maupun pengecoran,
kecelakaan maupun terluka oleh alat berat karena operator yang tidak ahli, terkena
percikan api pada saat pengelasan, percikan api pada saat pembakaran aspal dan
terluka karena jarak antara pekerja teralu dekat hingga tanpa sengaja melukai satu
sama lain. Peringkat resiko kecelaaan kerja pada proyek jembatan baja
Ngadiluwih Kediri secara keseluruhan adalah 2,65 yang di kategorikan sebagai
“Resiko Rendah”. Potensi kecelakaan kerja paling tinggi adalah kegiatan
pemancangan tanah dalam pekerjaaan struktur dengan skala 3,7 yang di
kategorikan sebagai “Resiko Rendah” dan kegiatan pengelasan pekerjaan
persiapan rangka baja yaitu dengan skala 3,75 yang di kategorikan sebagai
“Resiko Rendah”. | en_US |
dc.description.abstract | Indonesia has a high level of work accidents due to various accident cases
that occur in construction projects because this activity causes many work
accident. A bridge is a construction building that its functions is to connect two
part of a road that is cut off due to obstacles such as a deep chasm, river flow
irrigation and so on. The purpose of this study is to examine the potential for
workplace accidents in steel bridge projects. The method used in this study is a
qualitative method based on government regulation PU no. 05 of 2014 concerning
guidelines for occupational safety and health management systems (system
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja/SMK3) construction in the field of
public works. The results of the study of potential work accidents are 8 jobs with
29 activities and 128 occurrences of risk of workplace accidents in the
construction work of the Ngadiluwih Kediri steel frame bridge. Types of work
accidents include health problems, accidents due to conditions, misused tools by
workers, heavy equipment that is not operated by skilled/experts, accidents due to
traffic disturbances, accidents caused by surrounding residents, irritation of eyes
and lungs and skin due to not using personal protective equipment, interference
with hearing, accidents due to unstandardized protective equipment, falling or
slipping during reinforcement and rolling, accidents or being injured by heavy
equipment because unexpert operator, exposed to sparks during welding, sparks
when burning asphalt and accidentally injuring each other. The overall rating of
accidents risks in the Ngadiluwih Kediri steel bridge project is 2.65 which is
categorized as "Low Risk". The highest of potential work accident is soil erection
in structural work on scale 3,7 which is categorized as “Low Risk” and welding
activities in steel frame preparation work on scale 3,75 which is categorized as
“Low Risk”. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Truss bridge, risk identification, work accident | en_US |
dc.title | POTENSI KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK JEMBATAN RANGKA BAJA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
201 | en_US |