Show simple item record

dc.contributor.authorMORRISTA, NOVIESTA ARI
dc.contributor.authorSIMANJUNTAK, BISTOK H.
dc.contributor.authorHANDOKO, YOGA AJI
dc.date.accessioned2019-07-09T03:45:45Z
dc.date.available2019-07-09T03:45:45Z
dc.date.issued2019-03-09
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27795
dc.descriptionBit merupakan umbi yang memiliki banyak kandungan nutrisi namun umbi bit ini belum banyak dikenal masyarakat dan kurang disukai. Salah satu alasan masyarakat masih jarang mengkonsumsi umbi ini adalah aromanya seperti bau tanah (earthy taste). Guna meningkatkan minat masyarakat maka perlu adanya pengolahan lebih lanjut. Salah satu produk olahan tersebut adalah teh bit. Bit dapat diolah menjadi produk teh bit menggunakan metode pengeringan dan pelayuan. Metode pengeringan dan pelayuan menghasilkan teh bit yang tahan lama, kering, mengandung aroma dan rasa bit yang khas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap kualitas teh bit. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi kualitas teh bit. Faktor pertama adalah suhu pengeringan (60oC, 65oC, 70oC), faktor kedua adalah lama pengeringan (19 jam, 20 jam, 21 jam). Analisis yang dilakukan meliputi rendemen, kadar air, kadar vitamin C, serta organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pengeringan menghasilkan rendemen teh bit sebesar 10% dengan kadar airnya yang paling baik 5,86%; sedangkan perlakuan pengeringan pada suhu 60oC selama 19jam dapat mempertahankan kandungan vitamin C sebesar 2,52mg/asam askorbat serta dari segi aroma dan warna yang diminati panelis adalah proses pengeringan pada suhu 600C selama 19 jam. sedangkan rasa teh yang paling banyak diminati panelis adalah pada suhu 70oC selama 20jam.en_US
dc.description.abstractBit merupakan umbi yang memiliki banyak kandungan nutrisi namun umbi bit ini belum banyak dikenal masyarakat dan kurang disukai. Salah satu alasan masyarakat masih jarang mengkonsumsi umbi ini adalah aromanya seperti bau tanah (earthy taste). Guna meningkatkan minat masyarakat maka perlu adanya pengolahan lebih lanjut. Salah satu produk olahan tersebut adalah teh bit. Bit dapat diolah menjadi produk teh bit menggunakan metode pengeringan dan pelayuan. Metode pengeringan dan pelayuan menghasilkan teh bit yang tahan lama, kering, mengandung aroma dan rasa bit yang khas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap kualitas teh bit. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi kualitas teh bit. Faktor pertama adalah suhu pengeringan (60oC, 65oC, 70oC), faktor kedua adalah lama pengeringan (19 jam, 20 jam, 21 jam). Analisis yang dilakukan meliputi rendemen, kadar air, kadar vitamin C, serta organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pengeringan menghasilkan rendemen teh bit sebesar 10% dengan kadar airnya yang paling baik 5,86%; sedangkan perlakuan pengeringan pada suhu 60oC selama 19jam dapat mempertahankan kandungan vitamin C sebesar 2,52mg/asam askorbat serta dari segi aroma dan warna yang diminati panelis adalah proses pengeringan pada suhu 600C selama 19 jam. sedangkan rasa teh yang paling banyak diminati panelis adalah pada suhu 70oC selama 20jam.en_US
dc.publisherPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectumbi bit, kualitas, lama pengeringan, suhu, teh bit.en_US
dc.titlePENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS TEH BIT (BETA VULGARIS L.)en_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record