HUBUNGAN ANTARA KEPADATAN PENDUDUK DENGAN ANGKA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DAERAH ENDEMIK KOTA DAN DESA
Abstract
Latar Belakang : Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk betina dari spesies Aedes aegypti
(primer) dan Aedes albopoictus (sekunder) dan selalu ditemukan kasus demam
berdarah dengue di Indonesia setiap tahunnya. Kepadatan penduduk yang
meningkat kemungkinan berkaitan dengan jumlah kasus yang memiliki tren
meningkat dan penyebarannya yang semakin meluas baik di wilayah urban
maupun sub-urban suatu wilayah. Peneliti ingin mengetahui hubungan kepadatan
penduduk dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah urban dan suburban
yang endemis di Kabupaten Sleman.
Metode : Desain penelitian ini merupukan penelitian non-eskperimental dan
menggunakan pendekatan cross sectional. Data yang diambil berupa data
sekunder dengan pengambilan sampel penelitian dengan metode purposive
sampling dengan masing-masing kecamatan yang terpilih di wilayah sub-urban
adalah Kecamatan Sleman, Kecamatan Ngaglik, dan Kecamatan Godean dan di
wilayah urban adalah Kecamatan Depok, Kecamatan Gamping, Kecamatan Mlati,
dan Kecamatan Ngemplak. Data tersebut kemudian dilakukan uji analisis
menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil : Data kejadian demam berdarah dan kepadatan penduduk di wilayah urban
dan sub-urban dilakukan uji korelasi menggunakan Uji Korelasi Spearman. Hasil
yang didapatkan untuk wilayah urban adalah p = 0.014 (<0,05) dan wilayah suburban
p = 0.001 (< 0,05) yang berarti terdapat hubungan antara kepadatan
penduduk dengan kejadian demam berdarah di wilayah urban dan sub-urban
Kabupaten Sleman. Kemudian, nilai koefisien korelasi yang didapatkan untuk
wilayah urban sebesar 0,459 dan wilayah sub-urban 0.667 yang bernilai positif.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kepadatan penduduk
dengan angka kejadian demam berdarah di wilayah urban dan sub-urban
Kabupaten Sleman.