IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP RELIGIUS SISWA SMA DI SEKOLAH INDONESIA KUALA LUMPUR (SIKL) MALAYSIA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan dan proses implementasi Kurikulum 2013 bidang studi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam mengembangkan sikap religius siswa SMA di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Malaysia serta penghambat dalam pengembangan sikap religius siswa.
Jenis penelitian ini adalah field research dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi partisipatif, dokumentasi dan untuk menguji keabsahan penelitian menggunakan teknik triangulasi data dengan sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verivikasi data.
Hasil penelitian ini adalah: (1) Perencanaan dilakukan dengan: (a) Penulisan tujuan pembelajaran. (b) Penyampaian salam dan do’a, tadarus/hafalan surah pilihan atau surah pendek, dan tes di awal pelajaran. (c) Kegiatan inti dalam RPP berisi upaya menambah pengetahuan siswa untuk dapat mengembangkan sikap religius yang ada pada diri siswa. (d) Kegiatan penutup terdapat pada kegiatan refleksi. (2) Proses pembelajaran dilakukan dengan: (a) Kegiatan pendahuluan, pengembangan sikap religius melalui salam, penyampaian izin mengajar kepada siswa non muslim sebagai wujud toleransi beragama, do’a, dan membaca Al-Qur’an serta mendalaminya. Kegiatan inti, mengaitkan tema pelajaran dengan Al-Qur’an serta mengorelasikannya pada kegiatan sehari-hari, pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah sebagai media pembelajaran, kegiatan outing class dan praktik lapangan. Pada kegiatan penutup, pengembangkan sikap religius melalui refleksi atau umpan balik, do’a kafaratul majlis dan salam penutup. Pengembangan sikap religius juga melalui aktifitas guru dalam memberi teguran kepada siswa yang melanggar syari’at agama dan motivasi Islami kepada siswa. (b) Kegiatan evaluasi pengembangan sikap religius melalui salam pembuka dan penutup, menghafal surah pendek, dan berdo’a bersama. Mengukur kesesuaian pencapaian dengan evaluasi dan tes, dan mengukur melalui penilaian observasi dan sikap, serta mengikut sertakan keluarga dan masyarakat dalam proses penilaian. (c) Menjadi teladan dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang religius. (d) Dukungan sekolah dalam mengembangkan sikap religius melalui acara-acara yang dilakukan Rohis sekolah. Produk atau output yang ditunjukkan dengan amalan-amalan siswa. (3) Adapun hambatannya adalah: (a) Pendidikan keluarga dan lingkungan tempat tinggal mempengaruhi siswa dalam memahami pelajaran. (b) Kurangnya kreatifitas guru dalam mengembangkan sarana prasarana serta sumber daya sekolah sebagai metode dan pendekatan proses pembelajaran. (c) Kurangnya keikut sertaan guru dalam mendukung perkembangan sikap religius siswa di sekolah baik dari kegiatan akademis maupun non akademis. (d) Keapatisan orangtua dan masyrakat dalam menerima perlakuan guru untuk mengembangkan Kurikulum 2013 pada diri siswa.