Keberhasilan reformasi birokrasi juga andil dari sumber daya manusia yang berada di dalam birokrasi pemerintahan. Oleh karenanya perlu adanya manajemen sumber daya manusia untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang berintegritas, profesional dan kompeten. Manajemen sumber daya manusia dapat dilakukan dengan melakukan penataan pegawai melalui mekanisme seleksi terbuka. Pemerintah Kabupaten Bantul telah menerapkan seleksi terbuka dalam penentuan kepala dinas yang mengalami kekosongan. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan pendekatan ini peneliti dapat menelaah hasil dari diadakannya seleksi terbuka bagi Aparatur Sipil Negara di Pemerintah Kabupaten Bantul pada tahun 2016. Pemerintah Kabupaten Bantul telah melakukan seleksi terbuka dalam penataan pegawai yang ada di dalam pemerintahannya. Karena seleksi terbuka ini dianggap solutif dalam penjaringan Aparatur Sipil Negara karena Pemerintah Kabupaten Bantul dalam proses seleksi terbuka menggunakan beberapa tahapan di antaranya seleksi administrasi, tes kompetensi, wawancara, dan presentasi makalah. Sehingga dengan beberapa tahapan tersebut guna untuk memetakan kompeten Aparatur Sipil Negara melalui talent pool. Sehingga dengan adanya Aparatur Sipil Negara yang kompeten maka nantinya akan mempengaruhi dalam kinerjanya. Karena keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuannya juga dipengaruhi oleh kinerja Aparatur Sipil Negaranya sendiri. Pemerintah Kabupaten Bantul dianggap telah berhasil dalam menerapkan seleksi terbuka dengan terciptanya Aparatur Sipil Negara yang berintegritas dan kompeten. Selain itu mekanisme seleksi terbuka ini juga memberikan hasil terhadap Aparatur Sipil Negara, dimana munculnya inovasi-inovasi baru di dalam roda birokrasi untuk memberikan pelayanan kepada publik.