Show simple item record

dc.contributor.advisorSUCIATI, SUCIATI
dc.contributor.authorRUDYANTO, SENDY SETYO
dc.date.accessioned2019-07-15T06:29:22Z
dc.date.available2019-07-15T06:29:22Z
dc.date.issued2019-03-12
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28045
dc.descriptionLesbian di Yogyakarta berasal dari kalangan kaum terpelajar, dimana seharusnya kampus adalah lembaga pendidikan yang seyogyanya fokus pada pembentukan jati diri, sikap dan perilaku. perilaku ini umumnya belum disadari oleh masyarakat luas. Jenis penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data berupa wawancara dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada tiga orang informan mahasiswi yang memiliki orientasi homoseksual dan tiga orang anggota keluarga dari setiap informan serta masyarakat sekitar informan. Hasil penelitian menunjukan keakraban yang terjalin mahasiswi lesbian di Kota Yogyakarta kepada keluarga karena kedekatan dan sikap penerimaan keluarga. Sedangkan kepada masyarakat tidak ditemukan keakraban dari para informan. Tingkat kepedulian anggota keluarga ditunjukan oleh ibu dan kakak informan dikarenakan mereka dapat menerima orientasi seksual. Sedangkan pada masyarakat, informan hanya berinteraksi pada kegiatan kerja bakti. Intensitas komunikasi mahasiswi lesbian terhadap keluarga masuk pada kategori dalam, sedangkan dengan masyarakat pada kategori belum mendalam. Tempat komunikasi yang dipilih para informan dengan anggota keluarga yaitu rumah dan kamar tidur. Sedangkan terhadap masyarakat informan memilih saat diwarung untuk menghindari pembicaraan bersifat pribadi. Topik pembicaraan mahasiswi lesbian terhadap keluarga pada kategori mendalam. Sedangkan masyarakat pada tingkat belum mendalam. Hambatan komunikasi mahasiswi lesbian terhadap keluarga yaitu waktu dan penerimaan keluarga. Sedangkan di masyarakat penilaian negatif menjadi hambatan yang dihadapi dalam berkomunikasi.en_US
dc.description.abstractLesbians in Yogyakarta come from educated circles, where the campus should be an educational institution which should focus on identity formation, attitudes and behavior. this behavior is generally not realized by the wider community. The type of research used is descriptive qualitative by collecting data in the form of interviews and documentation studies. The interviews were conducted with three informants from students who had homosexual orientation and three family members from each informant and the community around the informants. The results of the study show the intimacy that lesbian students in Yogyakarta City have with their families due to their closeness and family acceptance. Whereas to the community there was no familiarity from the informants. The level of concern of family members is shown by the informant's mother and sister because they can accept sexual orientation. Whereas in the community, informants only interact in community service activities. The communication intensity of lesbian students towards families is included in the inner category, while the community in the category is not yet deep. The place of communication chosen by informants with family members is the house and bedroom. Whereas the informant community chooses when they are offered to avoid talking privately. The topic of conversation is lesbian students towards families in the deep category. Whereas the community is not yet deep. Obstacles to communication of lesbian students to the family, namely time and family acceptance. Whereas in the community a negative assessment becomes an obstacle faced in communicating.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectCommunication Pattern, Lesbian, Yogyakartaen_US
dc.titlePOLA KOMUNIKASI MAHASISWI LESBIAN DI KOTA YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 196en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record