Show simple item record

dc.contributor.authorAL-HAMDI, RIDHO
dc.date.accessioned2019-07-25T14:02:18Z
dc.date.available2019-07-25T14:02:18Z
dc.date.issued2019-07-13
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28197
dc.description.abstract“Politics: Who Gets What, When, and How,” demikian judul buku Harold Lasswell, ilmuwan politik Amerika, yang pernah terbit tahun 1936. Dalam bahasa sederhana, no free lunch, tidak ada makan siang gratis dalam politik kekuasaan. Itu yang sedang terjadi akhir-akhir ini di saat Jokowi-Ma’ruf menyusun komposisi kabinetnya. Dalam politik, bagi-bagi “kue kekuasaan” hasil perjuangan adalah normal. Tinggal bagaimana kita menempatkan sesuai dengan porsinya. Dalam pembentukan kabinet 2019-2024, Jokowi justru lebih leluasa dibanding tahun 2014 karena tidak ada lagi pencitraan untuk maju di 2024. Dia tentu berpikir, bahwa dirinya harus mewariskan legasi terbaik agar mendapatkan hati di republik ini setelah lima tahun sebelumnya seringkali diserang citra negatif yang tak berkesudahan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherKoran Republikaen_US
dc.subjectJoko Widodoen_US
dc.subjectPemilu Indonesia 2019en_US
dc.subjectKabinet Jokowi 2019en_US
dc.titleMENUJU KOALISI JOKOWIen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record