Show simple item record

dc.contributor.authorQODIR, ZULY
dc.date.accessioned2019-08-02T06:19:43Z
dc.date.available2019-08-02T06:19:43Z
dc.date.issued2018-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28229
dc.description.abstractSaya akan memulai tulisan ini dengan pidato Soekarno di depan Sidang PBB tanggal 30 September tahun 1960, begini : "Maofkan, Lord Russell. Sayo kiro tuan melupakon odonyo lebih doripodo seribu juta rokyot, rokyot Asio don Afriko, don mungkin pula rakyot-rakyot Latin Amerika, ydng tidok mengonut ojoron Monifesto Komunis otau pun Declerotion oI lndependence". Dori pengoloman Komi sendiri dan dari sejoroh komi sendiri tumbuhlah sesuotu ydng loin, sesuatu yong jauh lebih sesuai, sesuotu yang jauh lebih cocok. Sesuotu itu komi nomokdn Poncdsilo. Gagasan don cita-cito itu, sudoh terkandung dolom bongsa Komi. Telah timbul dolom bongso komi duo ribu tahun perodobon komi don selomo berabot obod kejoyoon bongso, sebelum imperialisme menenggelomkon komi poda suatu soat kelemahon nasionol". (Soekarno, seperti dikutipkan Adhiat K Mihardja,2005)en_US
dc.publisherDinas Kebudayaan DIYen_US
dc.subjectPancasilaen_US
dc.subjectNasionalismeen_US
dc.titleANTOLOGI BUDAYA: MERENUNGKAN KEMBALI PANCASILA DAN KEINDONESIAAN KITAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Books
    Berisi buku-buku karya dosen UMY yang diterbitkan oleh penerbit selain UMY Press dan buku ajar dosen.

Show simple item record