Show simple item record

dc.contributor.advisorDYAH, PUJASTUTI SULISTYANING
dc.contributor.advisorFIVINTARI, FRANCY RISVANSUNA
dc.contributor.authorDEKARINA, YAUMIL
dc.date.accessioned2019-08-13T03:20:03Z
dc.date.available2019-08-13T03:20:03Z
dc.date.issued2019-07-24
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28286
dc.descriptionMelon dan semangka merupakan tanaman hortikultura yang bernilai jual dan memiliki prospek besar bagi pendapatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan biaya, pendapatan, keuntungan serta kelayakan usahatani melon dan semangka lahan pasir di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Total keseluruhan responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 41 petani, terdiri dari 20 petani melon dan 21 petani semangka yang merupakan anggota dari kelompok tani Gisik Pranaji. Data dikumpulkan melalui wawancara yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi tertinggi dikeluarkan pada usahatani melon sebesar Rp 9.953.412,-/musim. Penerimaan, pendapatan dan keuntungan yang diperoleh petani antara kedua usahatani sangat jauh berbeda. Pendapatan pada usahatani melon sebesar Rp 36.167.512,- dan pendapatan pada usahatani semangka sebesar Rp 17.280.938,-. Keuntungan pada usahatani melon sebesar Rp 33.829.520,- dan keuntungan pada usahatani semangka sebesar Rp 15.466.007,-. Dilihat dari segi kelayakan menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja usahatani melon sebesar Rp 1.618.772,-/HKO, usahatani semangka sebesar Rp 1.117.986,-/HKO. Produktivitas modal usahatani melon sebesar 4,49%, usahatani semangka sebesar 4% dengan perbandingan suku bunga pinjaman permusim sebesar 2,5%/musim. Produktivitas lahan usahatani melon sebesar Rp 17.370,-/m², usahatani semangka sebesar Rp 8.159,-/m². Nilai R/C usahatani melon sebesar 4,40, usahatani semangka sebesar 4.en_US
dc.description.abstractMelon and watermelon are horticultural plants that are worth selling and have great prospect for the income of the farming community. This research aimed to analyze the difference of production cost, revenue, income, profit and feasibility of farming melon and watermelon sand fields in Bugel Village, Panjatan Subdistrict, Kulon Progo Regency. The total respondents in this research was 41 farmers, consisted of 20 melon farmers and 21 watermelon farmers who were members of the Gisik Pranaji farmer group. Primary data was collected throught interview, and data were analyzed descriptively. The result showed that the highest cost of production was on melon farming Rp 9.953.412,-/planting season. The revenue, income and profits obtained by farmers beetwen of two farms are very different. The income on melon farming is Rp 36.167.512,- and income from watermelon farming is Rp 17.280.938,-. Profits on melon farming amounted to Rp 33.829.520,- and profits from watermelon farming is Rp 15.466.007,-. From the fesibility aspect showed that the labor productivity of melon farming is Rp 1.618.772,-/HKO and watermelon farming is Rp 1.117.986,-/HKO. The capital productivity of melon farming is 4,49% and watermelon farming is 4% with a comparison of the annual loan interest rate of 2,5%/planting season. The land productivity of melon farming is Rp 17.370,-/m² and watermelon farming is Rp 8.159,-/m². The number of R/C Ratio of melon farming is 4,40 and watermelon farming is 4.en_US
dc.publisherFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectComparative, Income, Melon, Sand Land, Watermelonen_US
dc.titleSTUDI KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI MELON DAN SEMANGKA LAHAN PASIR DI DESA BUGEL KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULONPROGOen_US
dc.typeThesis SKR 203en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record