Show simple item record

dc.contributor.advisorHARSANTO, PUJI
dc.contributor.authorANWAR, AFRILYA SHARISETYA
dc.date.accessioned2019-08-21T04:06:58Z
dc.date.available2019-08-21T04:06:58Z
dc.date.issued2019-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28348
dc.descriptionLimpasan langsung terjadi ketika aliran permukaan dan bawah permukaan dalam keadaan permeable atau jenuh air yaitu dalam keadaan tidak dapat meresap dan menampung air sehingga aliran melaju dengan cepat dan bersatu menuju ke aliran dasar sungai. Limpasan langsung juga yang terjadi dalam DAS, sangat dipengaruhi oleh curah hujan dan elemen daerah pengaliran yang menyatakan sifatsifat fisik daerah pengaliran tersebut. Limpasan langsung tersebut dapat menimbulkan dampak negatif misalnya banjir. Maka dari itu, untuk dapat meminimalisir risiko yang terjadi ketika banjir curah hujan digunakan sebagai parameter hitungan serta acuan untuk mengetahui kapasitas tampung suatu penampang di daerah aliran sungai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis limpasan langsung menggunakan data hujan TRMM dengan cara mengaplikasian hidrograf dari metode Snyder di DAS Gajah Wong yang kemudian menghubungkan debit limpasan dengan debit kala ulang. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa data TRMM memiliki total curah hujan rata-rata tertinggi yaitu sebesar 38,68 mm dan terendah sebesar 11,67 mm. Sedangkan untuk debit limpasan TRMM menghasilkan hidrograf dengan debit puncak relatif rendah dengan total rata-rata 0,50 m3/s dan memiliki debit puncak tertinggi sebesar 8,08 m3/d sehingga nilai nya lebih kecil dari kategori minimum debit kala ulang di DAS Gajah Wong.en_US
dc.description.abstractLimpasan langsung terjadi ketika aliran permukaan dan bawah permukaan dalam keadaan permeable atau jenuh air yaitu dalam keadaan tidak dapat meresap dan menampung air sehingga aliran melaju dengan cepat dan bersatu menuju ke aliran dasar sungai. Limpasan langsung juga yang terjadi dalam DAS, sangat dipengaruhi oleh curah hujan dan elemen daerah pengaliran yang menyatakan sifatsifat fisik daerah pengaliran tersebut. Limpasan langsung tersebut dapat menimbulkan dampak negatif misalnya banjir. Maka dari itu, untuk dapat meminimalisir risiko yang terjadi ketika banjir curah hujan digunakan sebagai parameter hitungan serta acuan untuk mengetahui kapasitas tampung suatu penampang di daerah aliran sungai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis limpasan langsung menggunakan data hujan TRMM dengan cara mengaplikasian hidrograf dari metode Snyder di DAS Gajah Wong yang kemudian menghubungkan debit limpasan dengan debit kala ulang. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa data TRMM memiliki total curah hujan rata-rata tertinggi yaitu sebesar 38,68 mm dan terendah sebesar 11,67 mm. Sedangkan untuk debit limpasan TRMM menghasilkan hidrograf dengan debit puncak relatif rendah dengan total rata-rata 0,50 m3/s dan memiliki debit puncak tertinggi sebesar 8,08 m3/d sehingga nilai nya lebih kecil dari kategori minimum debit kala ulang di DAS Gajah Wong.en_US
dc.publisherFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectcurah hujan, data TRMM, debit limpasan, limpasan langsung, metode Snyder.en_US
dc.titleANALISIS LIMPASAN LANGSUNG MENGGUNAKAN DATA HUJAN TRMM STUDI KASUS DAS GAJAH WONGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record