Show simple item record

dc.contributor.advisorCAHYANINGSIH, INDRIASTUTI
dc.contributor.authorHARTIMANINGSIH, HARTIMANINGSIH
dc.date.accessioned2019-08-31T02:07:19Z
dc.date.available2019-08-31T02:07:19Z
dc.date.issued2019-07-22
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28476
dc.descriptionPeneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang menyebabkan kematian terbanyak pada anak usia kurang dari lima tahun (balita) baik di negara berkembang maupun negara maju. Pengobatan yang digunakan salah satunya adalah antibiotik, namun penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mengakibatkan terapi tidak efektif dan yang paling berbahaya adalah terjadi resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengevaluasi ketepatan terapi antibiotik pada pasien balita dengan pneumonia di instalasi rawat inap RSUD Kota Yogyakarta Periode Januari-Desember 2017 berdasarkan indikator ketepatan penggunaan antibiotik dari Kemenkes RI tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional menggunakan metode cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medik pasien balita yang terdiagnosis pneumonia tanpa komplikasi di instalasi rawat inap RSUD Kota Yogyakarta pada Periode Januari-Desember 2017 dan teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling sebanyak 73 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Pengolahan data dilakukan secara desktiptif dan membandingkan penggunaan antibiotik yang diberikan dengan pedoman Pharmaceutical Care Untuk Saluran Pernapasan dari Depkes RI (2005), Pedoman Pelayanan Medis dari IDAI (2009), Revised WHO classification and treatment of childhood pneumonia at health facilities (2014) dan Standar Pelayanan Medis (SPM) Rumah Sakit. Antibiotik yang digunakan untuk terapi pasien balita dengan pneumonia di instalasi rawat inap RSUD Kota Yogyakarta periode Januari-Desember 2017 yaitu penggunaan tunggal ampisilin (8,2%), cefixime (5,5%), cefotaxime (2,8%), ceftriaxone (4,1%), dan amoxicillin (5,5%). Sedangkan penggunaan kombinasi yaitu ampisilin dengan gentamisin (68,5%), cefotaxime dengan gentamisin (9,5%), cefixime dengan ceftriaxone (1,4%), cefixime dengan amoxicillin (1,4%) dan ampisilin dengan amikasin (2,7%). Antibiotik paling banyak diresepkan oleh dokter adalah kombinasi antibiotik ampisilin dan gentamisin yaitu 50 pasien (68,5%). Hasil analisis dalam penelitian ini yaitu pemberian antibiotik yang tepat indikasi sebanyak 73 pasien (100%), tepat jenis dan dosis 32 pasien (43,8%), tepat rute 73 pasien (100%) dan tepat lama pemberian 34 pasien (46,6%). Sehingga didapatkan pemberian antibiotik yang tepat sebanyak 16 pasien (22%) dan tidak tepat sebanyak 57 pasien (78%).en_US
dc.description.abstractPneumonia is one of the acute respiratory tract infections that causes the most deaths in children less than five years old (toddlers) in both developing and developed countries. One of the treatments used is antibiotics, but improper use of antibiotics can lead to ineffective therapy and the most dangerous is resistance. This study to describe and evaluate the accuracy of antibiotic therapy in toddlers with pneumonia at the inpatient installation of Yogyakarta City Public Hospital for the period January-December 2017 based on indicators of antibiotic use of the Indonesian Ministry of Health in 2011. This study was an observational descriptive study using cross sectional method with taking Retrospective data through medical records of under-five patients diagnosed with uncomplicated pneumonia at the inpatient installation of Yogyakarta City Hospital in the January-December 2017 period and total sampling techniques by 73 patients who met the inclusion criteria. Data processing was carried out descriptively and compared the use of antibiotics given by the Pharmaceutical Care guidelines for Respiratory Tracts of the Republic of Indonesia (2005), Medical Service Guidelines from IDAI (2009), Revised WHO classification and treatment of childhood pneumonia at health facilities (2014) and Standards Hospital Medical Services (SPM). Antibiotics used for the treatment of toddlers with pneumonia at the inpatient installation of Yogyakarta City Hospital in the period January-December 2017 are single use of ampicillin (8.2%), cefixime (5.5%), cefotaxime (2.8%), ceftriaxone ( 4.1%), and amoxicillin (5.5%). While the use of combination is ampicillin with gentamicin (68.5%), cefotaxime with gentamicin (9.5%), cefixime with ceftriaxone (1.4%), cefixime with amoxicillin (1.4%) and ampicillin with amikacin (2, 7%). The most prescribed antibiotics by doctors were a combination of ampicillin and gentamicin antibiotics, namely 50 patients (68.5%). The results of the analysis in this study were 73 patients (100%) given the right antibiotic indication, the right type and dosage of 32 patients (43.8%), right route 73 patients (100%) and exact duration of administration of 34 patients (46.6 %). So that there were 16 patients who received the right antibiotics (22%) and incorrect antibiotics as many as 57 patients (78%).en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPneumonia, Toddlers, Antibiotics, Rationalen_US
dc.titleEVALUASI KETEPATAN TERAPI ANTIBIOTIK PADA PASIEN BALITA DENGAN PNEUMONIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-DESEMBER 2017en_US
dc.typeThesis SKR FKIK 203en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record