Show simple item record

dc.contributor.advisorMAZIYYAH, NURUL
dc.contributor.authorSARI, JUWITA PERMATA
dc.date.accessioned2019-09-03T01:51:59Z
dc.date.available2019-09-03T01:51:59Z
dc.date.issued2019-07-23
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28583
dc.descriptionBerdasarkan Riskesdas tahun 2018, sejumlah 31,4% rumah tangga di Indonesia memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional. Seiring meningkatnya kebutuhan pada obat tradisional, pemerintah membentuk suatu program yang disebut dengan “Saintifikasi Jamu” yang berfungsi untuk mengangkat jamu menjadi produk yang terbukti secara ilmiah agar dapat digunakan di pelayanan kesehatan. Klinik Hortus Medicus merupakan salah satu klinik penelitian yang menerapkan pelayanan kesehatan tradisional berbasis saintifikasi jamu. Hipertensi, diabetes melitus, hiperurisemia dan hiperkolesterolemia merupakan 4 penyakit dengan jumlah pasien terbanyak pada tahun 2017 di klinik Hortus Medicus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola peresepan herbal pada penyakit hipertensi, diabetes melitus, hiperurisemia, dan hiperkolesterolemia di Klinik Hortus Medicus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan melihat pola peresepan herbal pada 4 penyakit utama di Klinik Hortus Medicus yakni hipertensi, diabetes melitus, hiperurisemia dan hiperkolesterolemia pada tahun 2017 yang disesuaikan dengan standar pelayanan di klinik Hortus Medicus dengan jumlah sampel total sebesar 505 sampel yang di dapatkan dengan metode systematic random sampling. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan melihat resep dan rekam medis. Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan persentase dalam bentuk diagram atau tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola peresepan herbal pada pasien hipertensi terdiri dari kombinasi seledri, pegagan, kumis kucing, kunyit, meniran, temulawak, thyme, pala, pulosari dan alang sebagai varian 1 dengan persentase tertinggi (23%). Pola peresepan herbal pada pasien diabetes melitus terdiri dari kombinasi brotowali, salam, kunyit, meniran, temulawak dan jintan hitam sebagai varian 5 dengan persentase tertinggi yang diresepkan (31%). Pola peresepan herbal pada pasien hiperurisemia terdiri dari kombinasi kepel, secang, tempuyung, kunyit, meniran, temulawak, thyme, pala dan pulosari sebagai varian 1 dengan persentase tertinggi yang diresepkan (41%). Pola peresepan herbal pada pasien hiperkolesterolemia terdiri dari kombinasi tempuyung, kelembak, jati belanda, kunyit, meniran, temulawak, thyme, pala, dan pulosari sebagai varian 1 dengan persentase tertinggi yang telah diresepkan (38%).en_US
dc.description.abstractBased on Riskesdas 2018, 31.4% of households in Indonesia utilize traditional health services. As the need for traditional medicine increases, the government forms a program called "Saintifikasi Jamu" which serves to elevate herbal medicine into a product that is scientifically proven to be used in health services. The Hortus Medicus Clinic is one of the research clinics that applies traditional medical services based on herbal medicine. Hypertension, diabetes mellitus, hyperuricemia and hypercholesterolemia are 4 diseases with the highest number of patients in 2017 at the Hortus Medicus clinic. This study aims to determine herbal prescribing patterns in hypertension, diabetes mellitus, hyperuricemia, and hypercholesterolemia in the Hortus Medicus Clinic. This study is an observational descriptive study by looking at herbal prescribing patterns in 4 major diseases in the Hortus Medicus Clinic, namely hypertension, diabetes mellitus, hyperuricemia and hypercholesterolemia in 2017 which are adjusted to the standard of service in the Hortus Medicus clinic with a total sample of 505 samples obtained by systematic random sampling method. Data retrieval is done retrospectively by looking at recipes and medical records. The data of this study were analyzed descriptively using percentages in the form of diagrams or tables. The results of this study are prescribing patterns in patients with hypertension consisted of a combination of celery, centella, cat mustache, turmeric, phyllanthus, curcuma, thyme, nutmeg, alyxia and imperata cylindrica as variant 1 is the highest percentage prescribed (23%). The herbal prescribing pattern in patients with diabetes mellitus consists combination of tinospora, syzygium, turmeric, phyllanthus, curcuma and black cumin as variant 5 is the highest percentage prescribed (31%). Herbal prescription patterns in hyperuricemia patients consist of a combination of burahol, caesalpia sappan, sonchus, turmeric, phyllanthus, curcuma, thyme, nutmeg and alyxia as variant 1 is the highest percentage prescribed (41%). The herbal prescribing pattern in hypercholesterolemic patients consists combination of sonchus, gentbak, dutch teak, turmeric, phyllanthus, curcuma, thyme, nutmeg, and alyxia as variant 1 is the highest percentage prescribed (38%).en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectherbal, Hortus Medicus, hypertension, diabetes mellitus, hyperuricemia, hypercholesterolemia.en_US
dc.titleKAJIAN POLA PERESEPAN HERBAL DI KLINIK HORTUS MEDICUS TAWANGMANGU PERIODE TAHUN 2017en_US
dc.typeThesis SKR FKIK 205en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record