Show simple item record

dc.contributor.advisorSUTRISNO, RESTI YULIANTI
dc.contributor.authorROSMAYANTI, DESI
dc.date.accessioned2019-09-06T06:43:18Z
dc.date.available2019-09-06T06:43:18Z
dc.date.issued2019-05-29
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/28679
dc.descriptionLebih dari 60 juta penduduk Indonesia yang mengalami kecanduan rokok dan sekitar 400 ribu orang per tahunnya meninggal yang disebabkan oleh rokok. Yogyakarta merupakan kota dengan jumlah perokok terbanyak yang menempati urutan ke-4 di Indonesia. Yogyakarta telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang kawasan tanpa rokok yang akan berlaku efektif pada tanggal 20 Maret 2018. Penlitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap masyarakat terhadap kebijakan kawasan tanpa rokok di Kota Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian meliputi masyarakat perokok aktif dan pasif, dan pengelola tujuh area KTR berjumlah sepuluh responden. Pengambilan sample dengan snowball sampling. Pengumpulan data dengan in-depth interview dan observasi. Hasil penelitian menunjukan sikap masyarakat terhadap kebijakan kawasan tanpa rokok yaitu setuju dan sangat setuju, hal ini didukung dengan alasan kesehatan, faktor keuangan, kenyamanan dari responden. Diharapkan pemerintah dapat melakukan pemantauan dan evaluasi rutin terhadap berjalannya kebijakan kawasan tanpa rokok.en_US
dc.description.abstractMore than 60 million Indonesians are addicted to cigarettes and around 400 thousand people die every year due to smoking. Yogyakarta is the city with the highest number of smokers who ranks 4th in Indonesia. Yogyakarta has established Regional Regulation No. 2 of 2017 concerning non-smoking areas which will be effective on March 20, 2018. This study aims to describe the public attitude towards the policy of non-smoking areas in the city of Yogyakarta. The research method used is a qualitative method with a phenomenological approach. The subjects of the study included active and passive smokers, and ten managers of seven KTR areas. Taking samples with snowball sampling. Collecting data with in-depth interviews and observations. The results of the study show that the attitude of the community towards regional policies without smoking is agree and strongly agree, this is supported by health reasons, financial factors, comfort of the respondents. It is expected that the government can carry out routine monitoen_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectImage of Attitude, Non Smoking Area Policy, Yogyakarta City Regulation Number 2 of 2017 about KTR.en_US
dc.titleGAMBARAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 357en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record