PEMBERDAYAAN SISWA SEKOLAH LUAR BIASA TUNA GRAHITA (SLB C) DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Abstract
Pendidikan merupakan salah satu kewajiban dan sekaligus hak bagi setiap manusia. Demikian halnya dengan anak-anak tuna grahita yang mempunyai perkembangan mental dan tingkat kecerdasan terbatas, tetap berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang menekankan pada aspek kognisi, psikomotorik dan afeksi, pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus tuna grahita lebih diarahkan pada bina diri agar pada saatnya nanti dapat hidup mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Pendidikan di SLB Tuna Grahita Wiyata Dharma II Sleman menghadapi permasalahan, antara lain tingkat kecerdasan dan kemandirian siswa terbatas, pandangan masyarakat umum sering kurang baik, potensi siswa belum tergali, pemanfaatan lingkungan sekolah belum optimal dan pemanfaatan lingkungan sebagai media belajar terbatas. Alternatif solusinya penguatan pada ketrampilan dan kemandirian siswa, menggali potensi siswa agar menjadi unggulan sekolah, dan pemanfaatan lingkungan sekolah secara optimal untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan dapat menjadi media belajar siswa. Untuk mencapai target luaran sesuai permasalahan yang dihadapi, digunakan beberapa metode, yang meliputi penyuluhan, demonstrasi dan pelatihan, praktek aplikasi teknologi, serta pendampingan dan monitoring evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan kegiatan penerapan ipteks bagi masyarakat di SLB Tuna Grahita 2 Sleman dan SLB Negeri Sleman berjalan dengan baik dan mencapai luaran sesuai yang diharapkan. Masyarakat sasaran yaitu siswa, guru dan orangtua siswa memberikan tanggapan yang sangat baik dengan berpartisipasi dan mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya serta merasakan mendapat pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola lingkungan sekolah, menjadi lebih asri, produktif dan menjadi media belajar siswa