dc.contributor.advisor | SOKOWATI, MURIA ENDAH | |
dc.contributor.author | UTAMI, MEDIANA | |
dc.date.accessioned | 2019-09-26T04:21:50Z | |
dc.date.available | 2019-09-26T04:21:50Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29098 | |
dc.description | Gogirl! magazine has the same packaging as other teen magazines which mostly discuss current trends. In plain view the magazine is dominated by global culture, especially Western identity, but in fact local identity is often shown in each section. Semiotic analysis by Roland Barthes is used to show signs that can describe how local and global identity construction. Gogirl! magazine as a hybridity product shows that in resistance to other cultures, it can be done by accepting it without rejecting one culture. Then, the construction that was formed the existence of a Western identity indicates the existence of negotiations in magazine content, namely by using English in its mixed language or using Western identity as inspiration. Western identity as a superior culture in hybridity provides an opportunity for local culture to shown its identity. As parties colonized or inferior, local identity becomes an active subject in expressing their identity while on a global level through hybridity. It can be seen through the existence of elements of local identity that show the spirit of localism in the content of articles written. | en_US |
dc.description.abstract | Majalah Gogirl! mempunyai kemasan yang sama dengan majalah remaja lainnya yang mayoritas membahas tren masa kini. Secara kasat mata majalah tersebut didominasi oleh budaya global khususnya identitas Barat, namun nyatanya identitas lokal kerap ditampilkan dalam setiap rubriknya. Analisis semiotik Roland Barthes digunakan untuk menunjukkan tanda-tanda yang dapat menggambarkan bagaimana konstruksi identitas lokal dan global. Majalah Gogirl! sebagai produk hibriditas menunjukkan bahwa dalam resistensi pada budaya lain yang masuk ke dalam tataran lokal, dapat dilakukan dengan menerimanya tanpa menghilangkan salah satu budaya. Lalu, konstruksi yang terbentuk bahwa keberadaan identitas Barat menunjukkan adanya negosiasi dalam konten majalah yaitu dengan penggunaan Bahasa Inggris dalam bahasa campurannya ataupun menggunakan identitas Barat sebagai inspirasi. Identitas Barat sebagai budaya superior dalam hibriditas memberikan peluang bagi budaya lokal untuk menampilkan identitasnya. Sebagai pihak terjajah atau inferior, identitas lokal menjadi subjek yang aktif dalam mengekspresikan identitasnya ketika berada dalam tataran global melalui hibriditas. Terlihat melalui adanya unsur identitas lokal yang menunjukkan semangat lokalisme dalam konten artikel yang dituliskan. | en_US |
dc.publisher | FISIP UMY | en_US |
dc.subject | HYBRID CULTURE | en_US |
dc.subject | HYBRIDITY | en_US |
dc.subject | CULTURE | en_US |
dc.subject | GLOBALLOCAL | en_US |
dc.subject | MAGAZINE | en_US |
dc.subject | HYBRID CULTURE | en_US |
dc.subject | HIBRIDITAS | en_US |
dc.subject | BUDAYA | en_US |
dc.subject | LOKAL | en_US |
dc.subject | MAJALAH | en_US |
dc.title | KONSTRUKSI IDENTITAS GLOBAL DAN LOKAL DALAM MAJALAH GOGIRL! : SEBUAH HIBRIDITAS | en_US |
dc.title.alternative | (Analisis Semiotik Majalah Gogirl! Edisi 101 Bulan Juni Tahun 2013) | |
dc.type | Thesis
SKR
103 | en_US |