REPRESENTASI NARSISME PADA IKLAN TELEVISI
Abstract
Iklan merupakan bentuk komunikasi audio visual yang dibuat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Sebagai sebuah media penyampai pesan, iklan menggunakan suara dan gambar sebagai media representasi. Semakin maraknya iklan-iklan kreatif di layar per televisian Indonesia, memicu banyak pengiklan untuk membuat iklan yang menarik perhatian khalayak dengan mengangkat topik-topik masa kini, iklan mencoba seolah-olah menggambarkan apa yang terjadi ditengah masyarakat dan pada akhirnya iklan bisa menjadi sumber referensi bagi peonton-nya, namun sebenarnya iklan memiliki efek mendistorsi. Narsisme adalah sebuah istilah yang secara sederhana berarti mencintai diri sendiri secara berlebihan, sedangkan kata narsis atau narsisis digunakan untuk melabeli orang-orang yang dianggap masuk dalam kategori narsisme. Beberapa iklan televisi mencoba menggambarkan narsisme sebagai sesuatu yang dekat dengan keseharian, bagaimana beberapa kegiatan yang diadegankan iklan televisi adalah adegan-adegan yang menggiring ke arah perilaku yang mencerminkan narsisme. Representasi narsisme oleh iklan-iklan ini memiliki kemiripan pola dalam penggambaran narsisme di tengah masyarakat, Teknologi, Gaya Hidup, Penampilan, dan Ketenaran adalah beberapa faktor yang dilihat memiliki keterkaitan khusus dengan beberapa adegan dalam objek-objek penelitian ini yang mana mencerminkan perilaku narsis. Pebelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Narsisme di representasikan dalam Iklan Televisi Tokopedia versi “Jadi Terkenal” , GG Mild versi “Taste The Difference” , Sprite versi “Kenyataan Gak Seindah Sosmed Selebriti” dan Sale Stock versi “Aspirasi Gaya”.