dc.contributor.advisor | SOKOWATI, MURIA ENDAH | |
dc.contributor.author | HAKDI, ASRI HAKIKI | |
dc.date.accessioned | 2019-09-27T01:30:00Z | |
dc.date.available | 2019-09-27T01:30:00Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29111 | |
dc.description | Children novels are one of the communication media which hasn’t been widely studied in Indonesia compare to research that relate to adult and adolescent, whereas children novel contains many ideology, one of them is gender ideology that exist in society a long time ago. “Mata di Tanah Melus” is fantasy novel published in early January 2018. Purpose of this study is to reveal how gender construction is described through signs in the novel. This study use Roland Barthes's semiotic analysis to get denotative and connotative meaning which forms a myth.
The results of this study show the existence of gender constructions, especially towards gender roles and gender stereotypes that create benevolent sexism myth. On the one side, women in this novel are not completely marginalized in the patriarchal culture, women are still given opportunities and freedoms but on the other side, women are described not able to escape from dependence on men and the dominant role of men. | en_US |
dc.description.abstract | Novel anak merupakan salah satu media komunikasi yang belum banyak dikaji di Indonesia dibandingkan penelitian terkait remaja dan dewasa, padahal isi dari novel anak pun tidak lepas dari adanya ideologi pengarangnya, salah satunya yaitu ideologi gender yang telah lama terkonstruksi di masyarakat. “Mata di Tanah Melus” merupakan novel semi fantasi yang terbit pada awal tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana konstruksi gender digambarkan melalui tanda-tanda dalam novel. Penelitian ini menggunakan analisis semiotik milik Roland Barthes untuk mendapatkan makna denotatif dan konotatif yang kemudian membentuk mitos.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya konstruksi gender yang ambivalen khususnya terhadap peran gender dan stereotip gender yang menimbulkan mitos benevolent sexism. Satu sisi, perempuan dalam novel ini tidak sepenuhnya tersingkirkan di tengah budaya patriarki, perempuan masih diberi kesempatan dan kebebasan namun di sisi lain, perempuan digambarkan tetap belum bisa lepas dari ketergantungan terhadap laki-laki dan peran laki-laki yang dominan. | en_US |
dc.publisher | FISIP UMY | en_US |
dc.subject | AMBILANCE | en_US |
dc.subject | AMBIVALENSI | en_US |
dc.subject | GENDER | en_US |
dc.subject | CHILDREN NOVEL | en_US |
dc.subject | NOVEL ANAK | en_US |
dc.subject | SEMIOTIC | en_US |
dc.subject | SEMIOTIK | en_US |
dc.title | AMBIVALENSI KONSEP GENDER DALAM NOVEL ANAK (Konstruksi Gender dalam Novel “Mata di Tanah Melus” Karya Okky Madasari) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
154 | en_US |