PERILAKU PEMILIH DALAM MENENTUKAN PILIHAN TERHADAP KEPALA DESA PETAHANA PADA PEMILIHAN KEPALA DESA SIMPURSIA KECAMATAN PAMMANA KABUPATEN WAJO TAHUN 2015
Abstract
Pemilihan kepala desa (Pilkades) merupakan wujud pelaksanaan demokrasi yang paling nyata di desa. Dalam penyelenggaraan Pilkades terjadi kompetisi yang bebas berbasis partisipasi masyarakat dalam pemilihan secara langsung dengan prinsip one man one vote (satu orang satu suara). Dalam partisipasi ini terdapat dimensi perilaku pemilih yang menjadi salah satu fokus perhatian dalam studi partisipasi pemilih dalam rentang masa pemilihan (in-election period). Kedudukan pemilihan kepala desa yang menjadi tingkatan pemilihan pemimpin paling rendah sekaligus paling dekat dengan kehidupan masyarakat desa menjadikan pilkades ini sangat menarik untuk dikaji. Dalam penelitian ini akan mengkaji dan melihat bagaimana perilaku pemilih dan pertimbangan untuk tetap memilih petahana dalam pemilihan kepala desa Simpursia pada tahun 2015. Untuk memberikan analisis dan gambaran mengenai perilaku pemilih tersebut, maka digunakan pendekatanpendekatan perilaku pemilih yaitu pendekatan sosiologis, pendekatan psikologis dan pendekatan rasional. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui data primer yaitu berdasarkan hasil wawancara dengan 8 informan yang tidak mewakili sampel tetapi lebih mewakili informasi yang dibutuhkan. Kemudian sebagai penunjang data penelitian maka digunakan data sekunder berupa dokumen atau literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku pemilih yang menentukan pilihan terhadap petahana dipengaruhi oleh pertimbangan pendekatan psikologis dan pilihan rasional. Dalam hal ini pertimbangan sosiologis berdasarkan etnis/kedaerahan tidak berlaku bagi masyarakat desa simpursia. Pendekatan psikologis dipengaruhi oleh kedekatan yang dibangun oleh petahana melalui pelayanan kepada masyarakat yang sifatnya sederhana dan tidak menyulitkan bagi masyarakat itu sendiri. Sedangkan dalam pendekatan pilihan rasional dipengaruhi oleh program kerja dan kinerja petahana yang mampu mengatasi pencurian ternak dan fokus pembangunan terhadap infrastruktur jalan tani yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu terdapat keuntungan petahana yang diperoleh berdasarkan citra yang dibangun dan dibentuk oleh masyarakat melalui pelayanan diberikan oleh petahana kepada masyarakat.