dc.contributor.advisor | ZAINUDIN, MAHLI | |
dc.contributor.author | PRASETIYA, EKA TRI | |
dc.date.accessioned | 2019-10-01T06:06:51Z | |
dc.date.available | 2019-10-01T06:06:51Z | |
dc.date.issued | 2019-07-03 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29247 | |
dc.description | Keluarga merupakan dari suatu kestuan unit kecil yang berada di
lingkungan masyarakat. Pada dasrnya semua keluarga muslim mengidoakan
keuarga yang harmonis meski seagian dari mereka (istri) di era sekarang juga ikut
berkarir diluar rumah. Melihat banyaknya wanita karir di tubuh Komunitas
Hijabers Mom Community Ketapang peneliti tertarik untuk mengetahui
perbandingan keharmonisan didalam suatu keluarga antara wanita yang tidak
berkarir dan yang memilih untuk tetap berkarir untuk mengukur suatu
keharmonisan didalam suatu keluarga.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis
deskriptif, melalui penyajian dalam bentuk data deskriptif. Adapun proses
pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini
dilakukan kepada Ibu Rumah Tangga yang tidak berkarir dan Ibu Rumah Tangga
yang berkarir yang masuk dalam kepengurusan Komunitas Hijabers Mom
Community Ketapang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Ibu Rumah Tangga yang berkarir
yang masuk dalam kepengurusan Komunitas Hijabers Mom Community
Ketapang memiliki tingkat keharmonisan yang cukup tinggi dari pada yang tidak
berkarir dimana mereka juga memiliki tingkat relegiusitas yang cukup tinggi
dimana mereka adalah umat Islam yang taat menjalankan ibadah serta patuh
terhadap suami dalam mencapai kebahagiaan, Memiliki Porsi Waktu yang cukup
bagi ibu rumah tangga yang tidak berkarir dan bagi yang berkakrir biasanya lebih
mengutamakan kebutuhan keluarga jika di pandang mendesak, pola interaksi nya
pun bisa dikatakan tidak terlalu buruk meskipun ada beberapa hal yang harus di
benahi, sifat saling menghargai ini tercermin dari keseharian narasumber dimana
jika suami sedang lelah tak jarang istri mencoba meringankan bebeban suaminya
atau bahkan lebih memiih mengalah jika terjadi selisih paham, persatuan dalam
hal ini sangat baik dimana antara suami dan istri saling melengkapi, sedangkkan
pada sikap mementingkan urusan rumah tangga bagi narasumber yang berperan
sebagai wanita karir tak jarang untuk lebih memilih absen kerja atau tidak ikut
tugas keluar kota karena keharusannya menjaga anak dan suami. | en_US |
dc.description.abstract | The family is a small unit in a society environment. Basically, all moslem
families dream for having a harmonious family eventhough some of them (the
wives) in this era also build their own carriers outside their houses. Considering
the big number of the working mothers in the Mom Hijabers Community
Ketapang, the researcher was interested in finding out the harmony comparison in
a family between housewives and working mothers to measure the harmony
within a family.
This research used qualitative approach with descriptive analysis
technique through the presentation in the form of descriptive data. The data
collection technique covered observation, interview, and documentation. This
research was conducted among housewives and working mothers enlisted in the
committee of Mom Hijabers Community Ketapang.
This research shows that working mothers enlisted in the committee
of Mom Hijabers Community Ketapang have a quite high harmony level
compared to the housewives. In addition, they also have a quite high religiousity
in which they are Muslims who are obedient in doing their prayers and obedient to
their husbands in reaching happiness. The other findings show that the
housewives have adequate time portion for their family while the working
mothers will prioritize their families if there are urgent matters. The working
mothers also have a not bad interaction pattern eventhough there are things
requiring improvements. The attitude of respecting each other is reflected from
the daily habit of the wives who are willing to help their husbands when the
husbands are tired or they tend to succumb to their husband when there is a
misunderstanding. The unity in this case is very good in which the husbands and
wives complete each other. In the term of prioritizing household matters, the
participants who are working mothers often prefer to take a leave or skip outside
town duties due to their familial obligation to take care their children and
husbands. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Harmony, working mothers | en_US |
dc.title | KEHARMONISAN KELUARGA IBU RUMAH TANGGA DAN IBU WANITA KARIR PADA KOMUNITAS HIJABERS MOM KETAPANG | en_US |
dc.title.alternative | STUDI KASUS: PERBANDINGAN WANITA KARIR DAN IBU RUMAH TANGGA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FAI
331 | en_US |